Friday, 9 February 2018

Sepertiga malam terakhir adalah Waktu mustajab untuk berdoa

Sepertiga malam terakhir adalah Waktu mustajab untuk berdoa

حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ الْأَغَرِّ وَأَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَتَنَزَّلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Malik dari Ibnu Syihab dari Abu Abdullah Al Aghar dan Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Rabb kita Tabaraka wata'ala setiap malam turun ke langit dunia ketika sepertiga malam terakhir, lantas Dia berfirman; 'Siapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengijabahinya, siapa yang meminta sesuatu kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya dan siapa yang meminta ampun kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuninya." HR Bukhari,5846

Firman Allah Subhanahuwata'ala,

قُمِ اللَّيْلَ إِلاَّ قَلِيلاً نِصْفَهُ أَوِ انقُصْ مِنْهُ قَلِيلاً

“Bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit.” Al Muzzamil: 2-3

Waktu tersebut adalah waktu yang mulia dan terdapat dorongan untuk beramal di waktu tersebut. Dan juga diantara waktu yang mustajab untuk berdoa adalah di waktu sepertiga malam terakhir. Namun waktu mustajab ini sering dilalaikan kerana kita diuji dengan tidur yang lena. Justeru itu bertekadlah untuk mengisi waktu tersebut untuk solat tahajjud dan memperbanyak do’a atas setiap hajat kita. Sabda Rasulullah Saallallahu 'alaihi wasallam,

و حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ جَابِرٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ فِي اللَّيْلِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ

Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir ia berkata; Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya di waktu malam terdapat suatu saat, tidaklah seorang muslim mendapati saat itu, lalu ia memohon kebaikan kepada Allah 'azza wajalla baik kebaikan dunia maupun akhirat, kecuali Allah memperkenankannya. Demikian itu terjadi pada setiap malam." HR Muslim,757.

Waktu malam diukur dari tenggelamnya matahari (iaitu waktu Maghrib) hingga terbit fajar Subuh. Jika waktu Maghrib kira-kira dari pukul 7:00 petang dan waktu Subuh pukul 05:00 pagi, bermakna waktu malam adalah sekitar 10 jam. Pertengahan malam bererti pukul 12:00 malam. Sedangkan sepertiga malam terakhir dimulai kira-kira pukul 2:00 pagi.

No comments:

Post a Comment