Saturday, 25 November 2017

Hukum Azan dan iqamah bila solat bersendirian.

Hukum Azan dan iqamah bila solat bersendirian.

حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ مَعْرُوفٍ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ الْحَارِثِ أَنَّ أَبَا عُشَّانَةَ الْمَعَافِرِيَّ حَدَّثَهُ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يَعْجَبُ رَبُّكُمْ مِنْ رَاعِي غَنَمٍ فِي رَأْسِ شَظِيَّةٍ بِجَبَلٍ يُؤَذِّنُ بِالصَّلَاةِ وَيُصَلِّي فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ انْظُرُوا إِلَى عَبْدِي هَذَا يُؤَذِّنُ وَيُقِيمُ الصَّلَاةَ يَخَافُ مِنِّي قَدْ غَفَرْتُ لِعَبْدِي وَأَدْخَلْتُهُ الْجَنَّةَ

Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dari 'Amru bin Al harits bahwa Abu 'Usyanah Al Ma'afiri telah menceritakan dari 'Uqbah bin 'Amir dia berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Rabb kalian kagum terhadap seorang yang mengumandangkan shalat di atas bukit, kemudian dia shalat, maka Allah Azza wa Jalla berfirman; "Lihatlah kepada hamba-Ku ini, dia mengumandangkan adzan lalu shalat karena takut kepada-Ku, Aku telah mengampuni dosa hamba-Ku dan memasukkannya ke dalam surga." HR Abu Daud,1017. Sahih

Azan dan iqamah tetap disyariatkan bagi orang laki-laki yang solat sendirian(munfarid). Hukumnya sunat berdasarkan keumuman keutamaan azan dan iqamah. Ini memandangkan kerana azan adalah sebagai zikir dan pengagungan kepada Allah ‘Azza wa Jallaa, serta sebagai seruan terhadap dirinya untuk menunaikan solat dan juga agar mendapat keberuntungan. Begitu juga iqamah, adalah sunat
Adapun jika terus solat tanpa mengumandangkan azan dan iqamah maka solatnya tetap sah.

Di antara keistimewaan yang ada pada azan adalah, bahawasanya muadzin akan mendapatkan keampunan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan juga benda-benda yang mendengar azan,turut memohonkan ampunan dari Allah Subhanahu wa Ta’alauntuk muadzin.

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ الْكُوفِيِّ عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الصَّفِّ الْمُقَدَّمِ وَالْمُؤَذِّنُ يُغْفَرُ لَهُ بِمَدِّ صَوْتِهِ وَيُصَدِّقُهُ مَنْ سَمِعَهُ مِنْ رَطْبٍ وَيَابِسٍ وَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ صَلَّى مَعَهُ

Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Al-Mutsanna dia berkata; telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam dia berkata; Bapakku telah menceritakan kepadaku dari Qatadah dari Abu Ishaq Al-Kufi dari Al-Barra' bin 'Azib bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Allah dan para malaikat mendoakan (orang-orang) yang berada di shaf terdepan. Seorang muadzin akan diampuni sepanjang suaranya dan dibenarkan oleh yang mendengarnya dari semua yang basah dan kering, dan dia mendapat pahala seperti pahala orang yang ikut shalat bersamanya." An-Nasaei,642. Sahih

No comments:

Post a Comment