Wednesday, 5 April 2017

Surat berantai (wasiat palsu) dan SMS

Surat berantai (wasiat palsu) dan SMS

Sumber rujukan: 
Fatawa Mua’sirah (Fatwa kontemporari) oleh Dr Yusuf al-Qaradhawi

Ramai orang bertanya tentang surat berantai(pesanan berantai), diantaranya ialah tentang Syeikh Ahmad pemegang kunci Masjid Nabi saw yang bermimpi tentang dekatnya hari kiamat dan di akhir surat itu dia berkata ada seorang hamba Allah di Bombay menyebarkan 30 salinan surat itu dan dia memperolehi INR25,000 dan seorang lagi menyebarkan surat itu dan dia memperolehi rezeki sebanyak INR6000. Dia berkata lagi barangsiapa yang menjumpai surat ini dan tidak menyebarkan surat ini kepada orang lain, akan ditimpa musibah yang besar. Kami bertanya penduduk yang tinggal di Hijaz tentang syeikh ini,tetapi tidak seorang pun yang kenal syeikh ini.
Wasiat ini tidak memerlukan mimpi bertemu dengan Nabi saw seperti yang dialami oleh Syeikh Ahmad tentang dekatnya hari kiamat dan ia akan berlaku tidak lama lagi.Kita tak perlu bersusah payah mempercayai mimpi Syeikh Ahmad atau Syeikh Umar kerana al-Quran sememangnya menegaskan tentang hari kiamat yang hampir berlaku.Allah swt berfirman dalam surat al-Ahzab:63,

يَسْأَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ ۚ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا

Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah". Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.

Hadits Sahl bin Sa’di ra berkata :

رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بِإِصْبَعَيْهِ هَكَذَا بِالْوُسْطَى وَالَّتِي تَلِي الْإِبْهَامَ بُعِثْتُ وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ

“Aku melihat Rasulullah saw mengisyaratkan dengan dua jarinya seperti ini yaitu jari tengah dan jari telunjuk (seraya berkata): “Aku dan hari kiamat diutus seperti ini.”  HR Bukhari 

Kita tidak perlu mencari pemberi wasiat seperti itu, bagi mengingatkan kita tentang hari kiamat. Ini kerana  al-Quran dan Sunnah Rasulullah saw sudah cukup menjadi sumber kepada kita, Allah swt menjelaskan dalam surah al-Maidah:3
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِإِثْمٍ ۙ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Sesiapa yang beranggapan Islam yang disempurnakan oleh Allah swt masih memerlukan wasiat yang diberitakan oleh orang yang tidak dikenali, dia mempunyai keraguan tentang kesempurnaan Islam.
Wasiat ini sendiri mengandungi penipuan dan rekaan. Orang yang menulisnya mahu menakut-nakutkan manusia sekiranya mereka tidak menyebarkannya, mendapat malapetaka seperti mengalami bencana yang dahsyat, kehilangan anak,kehilangan harta benda dan sebagainya.Isi wasiat tersebut jelas memperlihatkan kebohongan dan kepalsuan wasiat tersebut.
Sebab, pewasiat telah mengancam dan menakut-nakuti orang yang tidak mahu menyebarluaskannya bahwa ia akan mendapat musibah dan kesusahan, anaknya akan mati, dan hartanya akan
habis. Hal ini tidak pernah dikatakan oleh seorang manusiapun (yang normal pikirannya), terhadap kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.Firman Allah dalam surah al-Taubah

قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Ertinya: Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal". al-Taubah:51

Rasulullah s.a.w. pernah bersabda yang bermaksud:
"Ada tiga perkara yang sukar untuk dielakkan , iaitu: bersangka buruk, tathayyur (sial menyial) dan hasad. Oleh karena itu kalau kamu bersangka buruk jangan kamu percayainya dan laksanakan, dan kalau merasa sial jangan berhenti (dari buat kerja yang dilakukan kerana terpengaruh), dan kalau kamu hasad, jangan lanjutkan." (Riwayat Thabarani)

Tidak ada perintah bahwa orang yang membaca Al Qur'an harus menulisnya setelah itu kemudian menyebarluaskannya kepada orang lain; dan jika tidak, akan terkena musibah. Begitu pula tidak ada perintah bahwa orang yang membaca Shahih Bukhari harus menulisnya dan menyebarluaskannya kepada khalayak ramai, sebab kalau tidak,akan tertimpa musibah.Al Qur'an dan Sunnah Rasul saja tidak begitu, maka bagaimana dengan wasiat yang penuh khurafat itu? Ini merupakan sesuatu yang tidak mungkin dibenarkan oleh akal orang muslim yang memahami Islam dengan baik dan benar. Kemudian dalam wasiat tersebut dikatakan bahwa si Fulan dinegeri ini dan ini karena telah menyebarluaskan wasiat tersebut ia mendapat rezeki sekian puluh ribu ringgit. Semuaitu merupakan khurafat dan penyesatan terhadap umat Islamdari jalan yang benar dan dari mengikuti Sunnah serta peraturan Allah terhadap alam semesta. Untuk memperoleh rezeki, ada sebab-sebabnya, ada jalan dan aturannya. Ada pun bersandar kepada khayalan dan khurafat seperti dalam wasiat itu adalah merupakan usaha untuk menyesatkan dan meyelewengkan akal pikiran umat Islam.Kita perlu menjaga dan mengawasi kaum muslimin agar tidak membenarkan dan percaya kepada khurafat seperti ini dan agartidak mempunyai anggapan bahwa orang yang menyebarluaskan wasiat palsu tersebut akan mendapat syafaat dari Nabi saw. sebagaimana yang dikatakan oleh penulis surat  yang batil itu.Sesungguhnya syafaat Nabi saw. juga diperuntukkan bagi umatnya yang pernah melakukan dosa-dosa besar. Hal ini sudah disebutkan dalam hadits-hadits sahih (dan tidak perlu bersumberkan pada wasiat melalui  mimpi; pent.) bahwa Rasulullah bersabda yang bermaksud:

"Orang yang paling berbahagia akan memperoleh syafaatku pada hari kiamat ialah orang yang telah mengikrarkan laa ilaaha illallah dengan perasaan ikhlas dan lubuk hatinya." (HR Bukhari)

No comments:

Post a Comment