Friday, 20 November 2015

Sudut Feqah: Beramal Soleh Sebelum Meninggal Dunia Merupakan Petanda Husnul Khatimah


Sumber Rujukan:
1-Fiqh Sunnah oleh Muhammad al-Sayyid Sabiq
 
Husnul khatimah merupakan suatu kondisi yang mana seorang hamba diberi taufiq oleh Allah Ta’ala sebelum datangnya kematian untuk meninggalkan segala macam perbuatan yang mendatangkan kemurkaan Allah Ta’ala, dan ia diberi taufik oleh Allah ta’ala untuk bertaubat dari segala dosa dan maksiat dan bersegera melakukan ketaatan dan perbuatan baik, kemudian dia menutup usianya diatas kebaikan.
 
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ
Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung akhirnya.HR Ibnu Hibban
 
Dari Anas ra., bahawa Rasulullah SAW. bersabda:
عَنْ أَنَسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: «إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ» قَالُوا: وَكَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ؟ قَالَ: «يُوَفِّقُه لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ الموتِ يَقْبِضُهُ عَلَيْهِ
“Jika Allah menghendaki kebaikan ke atas seseorang, maka menyuruhnya supaya beramal!, Seorang sahabat bertanya: ‘Bagaimanakah cara Allah menyuruhnya supaya beramal? Beliau menjawab: “Dia akan menganugerahkan taufik kepada orang itu supaya beramal soleh sebelum meninggal dunia dan setelah itu, barulah Dia mencabut nyawanya’.”HR at-Tirmizi,al-Hakim dan Ibn Hibban
 
الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ طَيِّبِينَ ۙ يَقُولُونَ سَلَامٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“(yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam Keadaan baik oleh Para Malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun'alaikum, masuklah kamu ke dalam syurga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan". (An-Nahl: 32).
 
 
فَمَن يُرِدِ اللّهُ أَن يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلإِسْلاَمِ وَمَن يُرِدْ أَن يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقاً حَرَجاً كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاء كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ
 
Maka sesiapa yang Allah kehendaki untuk memberi hidayah petunjuk kepadanya nescaya Ia melapangkan dadanya (membuka hatinya) untuk menerima Islam; dan sesiapa yang Allah kehendaki untuk menyesatkannya, nescaya Ia menjadikan dadanya sesak sempit sesempit-sempitnya, seolah-olah ia sedang mendaki naik ke langit (dengan susah payahnya). Demikianlah Allah menimpakan azab kepada orang-orang yang tidak beriman. Al-An’am:125
 
Su’ul khatimah:
الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ ظَالِمِي أَنفُسِهِمْ ۖ فَأَلْقَوُا السَّلَمَ مَا كُنَّا نَعْمَلُ مِن سُوءٍ ۚ بَلَىٰ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ (٢٨) فَادْخُلُوا أَبْوَابَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۖ فَلَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِينَ
“(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh Para Malaikat dalam Keadaan berbuat zalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); "Kami sekali-kali tidak ada mengerjakan sesuatu kejahatanpun". (Malaikat menjawab): "Ada, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang telah kamu kerjakan". “Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahannam, kamu kekal di dalamnya. Maka Amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu”. (An-Nahl: 28-29).

No comments:

Post a Comment