Tuesday, 17 October 2017

Hukum makmum menunggu Imam

Hukum makmum menunggu Imam

حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ قَالَ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ عَنْ يَحْيَى عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي قَتَادَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أُقِيمَتْ الصَّلَاةُ فَلَا تَقُومُوا حَتَّى تَرَوْنِي وَعَلَيْكُمْ بِالسَّكِينَةِ

Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim berkata, telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Yahya dari 'Abdullah bin Abu Qatadah dari Bapaknya berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika iqamah telah dikumandangkan maka janganlah berdiri hingga kalian melihat aku, dan hendaklah kalian melakukannya dengan tenang." HR Bukhari, 602

Pada kebiasaannya Rasulullah saw adalah sebagai imam tetap di masjid nabawi, dan Beliau selalunya datang setelah menunaikan solat qabliyah di rumahnya. Rasulullah saw akan masuk masjid ketika para jamaah sudah ramai yang berkumpul. Bilal pula akan mengumandangkan iqomah setelah melihat Rasulullah saw masuk ke dalam masjid dan solat farhu dimulakan.

Beristimbat dari hadith di atas dan lainnya, jumhur ulama berpendapat apabila imam berada di luar masjid maka para jamaah tidak boleh berdiri membentuk saf, sehingga mereka melihat imam datang.
Imam didalam masjid dan bilakah makmum dianjurkan untuk berdiri menyusun saf?

1-Hanafiyah mengatakan, makmum mulai berdiri ketika muazin mengucapkan: “Hayya ‘alas solat“
2-Malikiyah berpendapat, mula berdiri makmum apabila muazin memulakan iqomah.
3-Syafiiyah mengatakan, makmum berdiri setelah muazin selesai mengumandangkan iqomah.
4-Hambali berpendapat, makmum berdiri ketika muazin mengucapkan ‘Qad qamatis solah‘.
Rujuk: Bahrul maazi

No comments:

Post a Comment