Friday, 13 October 2017

Zikir Pagi Dan Petang ada yang dapat menjaga dari Kejahatan dan musibah.

Zikir Pagi Dan Petang ada yang dapat menjaga dari Kejahatan dan musibah.


حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبَانَ بْنِ عُثْمَانَ قَال سَمِعْتُ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُولُ فِي صَبَاحِ كُلِّ يَوْمٍ وَمَسَاءِ كُلِّ لَيْلَةٍ بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ وَكَانَ أَبَانُ قَدْ أَصَابَهُ طَرَفُ فَالِجٍ فَجَعَلَ الرَّجُلُ يَنْظُرُ إِلَيْهِ فَقَالَ لَهُ أَبَانُ مَا تَنْظُرُ أَمَا إِنَّ الْحَدِيثَ كَمَا حَدَّثْتُكَ وَلَكِنِّي لَمْ أَقُلْهُ يَوْمَئِذٍ لِيُمْضِيَ اللَّهُ عَلَيَّ قَدَرَهُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami Abu Daud telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman bin Abu Az Zinad dari ayahnya dari Aban bin Utsman? ia berkata; saya mendengar Utsman bin 'Affan radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Tidaklah seorang hamba setiap pagi dan petang hari mengucapkan;

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
BISMILLAAHILLADZII LAA YADHURRU MA'AS MIHI SYAI UN FIL ARDHI WA LAA FIS SAMAAI WA HUWAS SAMII'UL 'ALIIM (Dengan menyebutkan nama Allah yang tidak ada sesuatupun dengan menyebut namaNya yang membahayakan di bumi maupun di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha mengetahui) sebanyak tiga kali melainkan ia tidak akan diganggu oleh sesuatupun." Dan Aban pernah menderita lumpuh sebelah badan, kemudian terdapat seorang laki-laki yang melihat kepadanya. Maka Aban berkata kepadanya; apa yang engkau lihat, ketahuilah sesungguhnya hadits tersebut seperti yang telah aku ceritakan kepadamu, akan tetapi aku tidak mengucapkannya pada saat itu agar Allah memberlakukan takdirNya atas diriku. Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan shahih gharib. HR Tirmizi,3310. Hasan


حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبَانَ بْنِ عُثْمَانَ قَالَ سَمِعْتُ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُولُ فِي صَبَاحِ كُلِّ يَوْمٍ وَمَسَاءِ كُلِّ لَيْلَةٍ بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ فَيَضُرَّهُ شَيْءٌ قَالَ وَكَانَ أَبَانُ قَدْ أَصَابَهُ طَرَفٌ مِنْ الْفَالِجِ فَجَعَلَ الرَّجُلُ يَنْظُرُ إِلَيْهِ فَقَالَ لَهُ أَبَانُ مَا تَنْظُرُ إِلَيَّ أَمَا إِنَّ الْحَدِيثَ كَمَا قَدْ حَدَّثْتُكَ وَلَكِنِّي لَمْ أَقُلْهُ يَوْمَئِذٍ لِيُمْضِيَ اللَّهُ عَلَيَّ قَدَرَهُ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada kami Abu Daud telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Az Zinnad dari ayahnya dari Aban bin Utsman dia berkata; saya mendengar 'Utsman bin 'Affan berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang hamba yang membaca pada pagi dan petang hari di setiap malamnya; 

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Bismillahilladzii laa yadzurru ma'asmihi syai`un fil alrdli walaa fis samaa` wahuwas samii'ul 'aliim (Dengan menyebut nama Allah yang tidaklah sesuatu yang ada di bumi dan di langit akan celaka dengan nama-Nya, dan Dia Maha mendengar lagi Maha mengetahui)." Sebanyak tiga kali, niscaya tidak akan di celakakan oleh sesuatu." Abu Zinnad berkata; "Sementara itu, Abban terkena penyakit lumpuh, sedangkan ada seorang laki-laki yang memandanginya. Maka Abban berkata kepadanya; "Mengapa kamu memandangiku?" adapun mengenai hadits tersebut telah kuriwayatkan sebagaimana yang aku riwayatkan kepadamu. Namun saat (kejadian) itu aku tidak membacanya, sehingga Allah menakdirkanku dengan takdir-Nya." HR Ibnu Majah,3859 .Sahih

Dalil al-Quran :

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ 

“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.” Ar-Ra’du: 11

Ini adalah termasuk zikir yang agung dimana seseorang muslim hendaklah menjaganya setiap pagi dan petang hari. Agar dia terjaga dengan izin Allah Ta’ala dari sebarang musibah yang tiba-tiba datang atau bencana yang akan menimpanya atau yang semisal dengan itu.
Amalan yang bertepatan dengan sunnah,ialah zikir ini dibaca tiga kali setiap pagi dan petang. Sebagaimana yang diberi arahan oleh Rasulullah saw.

Dengan ucapanya :

الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ

“Tidak ada suatupun yang dapat mencelakai bersama nama-Nya di bumi dan di langit.”

Maksdunya siapa yang berlindung dengan nama Allah, maka dia tidak terkena musibah dari arah bumi dan arah langit.

Ucapan kedua:

وَهُوَ السَّمِيعُ العَلِيمُ
“Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Maksudnya Maha Mendengar perkataan hamba-hamba-Nya. Dan Maha Melihat perilaku atau perbuatan hambanya yang tidak tersembunyi bagi-Nya, apapun yang di bumi mahupun di langit.

Walaupun begitu setiap mu'min harus memahami dalam perihal konsep qada dan qadar. Ini bukan bermakna suatu kewajipan disisi Allah untuk menetapkan semua takdir-Nya selari dengan zikir diatas. Barangsiapa yang tertimpa cobaan sedangkan dia menjaga zikir-zikir ini, dimana hal itu termasuk takdir Allah Ta’ala yang lain. Dan bagi-Nya semua hikmah yang tinggi dalam urusan dan ketentuan-Nya. Allah berfirman :

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ 

“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.” Ar-Ra’du: 11

Malaikat yang menjaganya dari depan dan belakangnya dengan perintah Allah swt. dalam satu takdir. Mungkin ketika datang takdir Allah yang lain,mereka melepaskannya dengan perintah Allah swt.
Manusia adalah merupakan suatu makhluk yang dicipta oleh Allah swt yang dibekalkan dengan akal untuk berfikir serta diberi kemampuan(qudrat) untuk berusaha dan memilih (iradat), maka zikir diatas adalah merupakan suatu sarana untuk berusaha.

No comments:

Post a Comment