12-Tanda-tanda
Munafik: Dusta
Dusta
merupakan pernyataan tentang sesuatu yang tidak sesuai dengan keadaan yang
sebenar. Perbuatan dusta adalah amalan orang munafik dan amat dilarang dalam
Islam kerana dapat menjauhkan manusia dengan Tuhannya, bahkan dikutuk oleh
Allah dan dibenci oleh manusia.
Firman
Allah swt:
إِنَّمَا
يَفْتَرِي الْكَذِبَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ
الْكَاذِبُونَ
“Sesungguhnya
yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada
ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta”. Al-Nahl:105
Dusta
merupakan suatu perbuatan yang keji dan terkutuk kerana ianya boleh
mempengaruhi minda yang mengarahkan kepada kejahatan dan boleh merosakkan
sahsiah dan alam kebajikan.
Diantara
firman Allah swt didalam al-Qur’an:
ياَيُّهَا
الَّذِيْنَ امَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَ قُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ
اَعْمَالَكُمْ وَ يَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ، وَ مَنْ يُّطِعِ اللهَ وَ رَسُوْلَه
فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
Wahai
orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah
perkataan yang benar, nescaya Allah memperbaiki bagimu amal-amalmu dan
mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya,
maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. Al-Ahzab : 70 - 71
ياَيُّهَا
الَّذَيْنَ امَنُوْا لِمَ تَقُوْلُوْنَ مَا لاَ تَفْعَلُوْنَ. كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ
اللهِ اَنْ تَقُوْلُوْا مَا لاَ تَفْعَلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat ?
Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada
kamu kerjakan. Ash-Shaff : 2 - 3
وَ
مَنْ يَّكْسِبْ خَطِيْئَةً اَوْ اِثْمًا ثُمَّ يَرْمِ بِه بَرِيْئًا فَقَدِ احْتَمَلَ
بُهْتَانًا وَّ اِثْمًا مُّبِيْنًا
Dan
barangsiapa yang mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian dituduhkannya kepada
orang yang tidak bersalah, maka sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan
dan dosa yang nyata.An-Nisaa’: 112
ياَيُّهَا
الَّذِيْنَ امَنُوْا اِنْ جَآءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَأٍ فَتَبَيَّنُوْآ اَنْ تُصِيْبُوْا
قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِيْنَ
Hai
orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasiq membawa suatu
berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu
mushibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaan yang sebenarnya yang
menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.Al-Hujuraat : 6
Hadith-hadith
Nabi saw tentang dusta:
عَنْ
عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ اْلعَاصِ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: اَرْبَعٌ مَنْ
كُـنَّ فِيْهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا، وَ مَنْ كَانَ فِيْهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ
كَانَتْ فِيْهِ خَصْلَةُ النّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا. اِذَا ائْتُمِنَ خَانَ، وَ اِذَا
حَدَّثَ كَذَبَ، وَ اِذَا عَاهَدَ غَدَرَ، وَ اِذَا خَاصَمَ فَجَرَ
Dari
Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash RA, ia berkata : Sesungguhnya Nabi SAW bersabda,
“Ada empat perkara barangsiapa yang empat perkara itu ada padanya maka ia
adalah orang munafiq yang sebenarnya. Dan barangsiapa ada padanya satu bagian
dari yang empat perkata itu berarti ada padanya satu bagian dari kemunafiqan
sehingga ia meninggalkannya, yaitu : 1. Apabila diberi amanat ia khianat, 2.
Apabila berbicara ia berdusta, 3. Apabila berjanji menyelisihi dan 4. Apabila
bertengkar ia curang”. HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasai,
عَنِ
اْلحَسَنِ بْنِ عَلِيّ رض قَالَ: حَفِظْتُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ ص: دَعْ مَا يُرِيْبُكَ
اِلىَ مَا لاَ يُرِيْبُكَ. فَاِنَّ الصّدْقَ طُمَأْنِيْنَةٌ، وَ اْلكَذِبَ رَيْبَةٌ
Dari
Hasan bin Ali RA ia berkata : Saya hafal dari Rasulullah SAW (beliau bersabda),
“Tinggalkan apa-apa yang meragukanmu (berpindahlah) kepada apa-apa yang tidak
meragukanmu, karena jujur itu adalah ketenangan dan dusta itu adalah keraguan”.
HR Tirmidzi dan ia berkata : Hadits Hasan Shahih
عَنْ
اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ يُؤْمِنُ اْلعَبْدُ اْلاِيْمَانَ
كُـلَّهُ حَتَّى يَتْرُكَ اْلكَذِبَ فِى اْلمَزَاحَةِ وَ اْلمِرَاءِ وَ اِنْ كَانَ
صَادِقًا
Dari
Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah beriman
seorang hamba dengan iman sepenuhnya sehingga ia meninggalkan berdusta dalam
bergurau dan (meninggalkan) berbantah meskipun ia benar”. HR Ahmad dan Thabrani
عَنِ
عَبْدِ اللهِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: عَلَيْكُمْ بِالصّدْقِ فَاِنَّ الصّدْقَ
يَهْدِى اِلىَ اْلبِرّ وَ اِنَّ اْلبِرَّ يَهْدِى اِلىَ اْلجَنَّةِ. وَ مَا يَزَالُ
الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَ يَتَحَرَّى الصّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدّيْقًا.
وَ اِيَّاكُمْ وَ اْلكَذِبَ فَاِنَّ اْلكَذِبَ يَهْدِى اِلىَ اْلفُجُوْرِ وَ اِنَّ
اْلفُجُوْرَ يَهْدِى اِلىَ النَّارِ
Dari
‘Abdullah (bin Mas’ud), ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Wajib atasmu
berlaku jujur, karena sesungguhnya jujur itu membawa kepada kebaikan dan
sesungguhnya kebaikan itu membawa ke syurga. Dan terus-menerus seseorang
berlaku jujur dan memilih kejujuran sehingga dicatat di sisi Allah sebagai
orang yang jujur. Dan jauhkanlah dirimu dari dusta, karena sesungguhnya dusta
itu membawa kepada kedurhakaan, dan sesungguhnya durhaka itu membawa ke neraka.
Dan terus menerus seseorang berdusta dan memilih yang dusta sehingga dicatat di
sisi Allah sebagai pendusta”. HR Muslim
عَنْ
اَبِى بَكْرٍ الصّدّيْقِ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: عَلَيْكُمْ بِالصّدْقِ،
فَاِنَّهُ مَعَ اْلبِرّ وَ هُمَا فِى اْلجَنَّةِ. وَ اِيَّاكُمْ وَ اْلكَذِبَ، فَاِنَّهُ
مَعَ اْلفُجُوْرِ وَ هُمَا فِى النَّارِ
Dari
Abu Bakar Ash-Shiddiq RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Wajib atasmu
berlaku jujur, karena jujur itu bersama kebaikan, dan keduanya di surga. Dan
jauhkanlah dirimu dari dusta, karena dusta itu bersama kedurhakaan, dan
keduanya di neraka”. HR Ibnu Hibban
No comments:
Post a Comment