Saturday, 29 July 2017

Dusta

12-Tanda-tanda Munafik: Dusta

Dusta merupakan pernyataan tentang sesuatu yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenar. Perbuatan dusta adalah amalan orang munafik dan amat dilarang dalam Islam kerana dapat menjauhkan manusia dengan Tuhannya, bahkan dikutuk oleh Allah dan dibenci oleh manusia.
Firman Allah swt:
إِنَّمَا يَفْتَرِي الْكَذِبَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْكَاذِبُونَ
“Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta”. Al-Nahl:105

Dusta merupakan suatu perbuatan yang keji dan terkutuk kerana ianya boleh mempengaruhi minda yang mengarahkan kepada kejahatan dan boleh merosakkan sahsiah dan alam kebajikan.
Diantara firman Allah swt didalam al-Qur’an:

ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَ قُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَ يَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ، وَ مَنْ يُّطِعِ اللهَ وَ رَسُوْلَه فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, nescaya Allah memperbaiki bagimu amal-amalmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. Al-Ahzab : 70 - 71

ياَيُّهَا الَّذَيْنَ امَنُوْا لِمَ تَقُوْلُوْنَ مَا لاَ تَفْعَلُوْنَ. كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللهِ اَنْ تَقُوْلُوْا مَا لاَ تَفْعَلُوْنَ

Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat ? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan. Ash-Shaff : 2 - 3

وَ مَنْ يَّكْسِبْ خَطِيْئَةً اَوْ اِثْمًا ثُمَّ يَرْمِ بِه بَرِيْئًا فَقَدِ احْتَمَلَ بُهْتَانًا وَّ اِثْمًا مُّبِيْنًا

Dan barangsiapa yang mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian dituduhkannya kepada orang yang tidak bersalah, maka sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan dan dosa yang nyata.An-Nisaa’: 112

ياَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْا اِنْ جَآءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَأٍ فَتَبَيَّنُوْآ اَنْ تُصِيْبُوْا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِيْنَ

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasiq membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu mushibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaan yang sebenarnya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.Al-Hujuraat : 6

Hadith-hadith Nabi saw tentang dusta:

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ اْلعَاصِ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: اَرْبَعٌ مَنْ كُـنَّ فِيْهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا، وَ مَنْ كَانَ فِيْهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيْهِ خَصْلَةُ النّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا. اِذَا ائْتُمِنَ خَانَ، وَ اِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَ اِذَا عَاهَدَ غَدَرَ، وَ اِذَا خَاصَمَ فَجَرَ

Dari Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash RA, ia berkata : Sesungguhnya Nabi SAW bersabda, “Ada empat perkara barangsiapa yang empat perkara itu ada padanya maka ia adalah orang munafiq yang sebenarnya. Dan barangsiapa ada padanya satu bagian dari yang empat perkata itu berarti ada padanya satu bagian dari kemunafiqan sehingga ia meninggalkannya, yaitu : 1. Apabila diberi amanat ia khianat, 2. Apabila berbicara ia berdusta, 3. Apabila berjanji menyelisihi dan 4. Apabila bertengkar ia curang”. HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasai,

عَنِ اْلحَسَنِ بْنِ عَلِيّ رض قَالَ: حَفِظْتُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ ص: دَعْ مَا يُرِيْبُكَ اِلىَ مَا لاَ يُرِيْبُكَ. فَاِنَّ الصّدْقَ طُمَأْنِيْنَةٌ، وَ اْلكَذِبَ رَيْبَةٌ

Dari Hasan bin Ali RA ia berkata : Saya hafal dari Rasulullah SAW (beliau bersabda), “Tinggalkan apa-apa yang meragukanmu (berpindahlah) kepada apa-apa yang tidak meragukanmu, karena jujur itu adalah ketenangan dan dusta itu adalah keraguan”. HR Tirmidzi dan ia berkata : Hadits Hasan Shahih

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ يُؤْمِنُ اْلعَبْدُ اْلاِيْمَانَ كُـلَّهُ حَتَّى يَتْرُكَ اْلكَذِبَ فِى اْلمَزَاحَةِ وَ اْلمِرَاءِ وَ اِنْ كَانَ صَادِقًا

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah beriman seorang hamba dengan iman sepenuhnya sehingga ia meninggalkan berdusta dalam bergurau dan (meninggalkan) berbantah meskipun ia benar”. HR Ahmad dan Thabrani

عَنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: عَلَيْكُمْ بِالصّدْقِ فَاِنَّ الصّدْقَ يَهْدِى اِلىَ اْلبِرّ وَ اِنَّ اْلبِرَّ يَهْدِى اِلىَ اْلجَنَّةِ. وَ مَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَ يَتَحَرَّى الصّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدّيْقًا. وَ اِيَّاكُمْ وَ اْلكَذِبَ فَاِنَّ اْلكَذِبَ يَهْدِى اِلىَ اْلفُجُوْرِ وَ اِنَّ اْلفُجُوْرَ يَهْدِى اِلىَ النَّارِ

Dari ‘Abdullah (bin Mas’ud), ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Wajib atasmu berlaku jujur, karena sesungguhnya jujur itu membawa kepada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan itu membawa ke syurga. Dan terus-menerus seseorang berlaku jujur dan memilih kejujuran sehingga dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhkanlah dirimu dari dusta, karena sesungguhnya dusta itu membawa kepada kedurhakaan, dan sesungguhnya durhaka itu membawa ke neraka. Dan terus menerus seseorang berdusta dan memilih yang dusta sehingga dicatat di sisi Allah sebagai pendusta”. HR Muslim

عَنْ اَبِى بَكْرٍ الصّدّيْقِ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: عَلَيْكُمْ بِالصّدْقِ، فَاِنَّهُ مَعَ اْلبِرّ وَ هُمَا فِى اْلجَنَّةِ. وَ اِيَّاكُمْ وَ اْلكَذِبَ، فَاِنَّهُ مَعَ اْلفُجُوْرِ وَ هُمَا فِى النَّارِ



Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Wajib atasmu berlaku jujur, karena jujur itu bersama kebaikan, dan keduanya di surga. Dan jauhkanlah dirimu dari dusta, karena dusta itu bersama kedurhakaan, dan keduanya di neraka”. HR Ibnu Hibban

No comments:

Post a Comment