10-Tanda-tanda
Munafik: Mengamalkan Riak
Riak
adalah perbuatan orang munafik yang tersembunyi di dalam hati, perasaan dan
peribadi dengan niat dan tujuan tertentu. Menurut Imam al-Ghazali, riak adalah
mencari kedudukan pada hati manusia dengan memperlihatkan perkara-perkara
kebajikan.
Saidina
Ali bin Abi talib ra berkata, orang yang bersifat riak itu ada tiga tanda,
iaitu malas apabila bersendirian, rajin apabila berada di khalayak ramai dan ia
menambahkan amal apabila dipuji dan dikurangkan apabila dicela.
Dalam
Islam perbuatan riak tergolong syirik kecil, merosakkan amal kebajikan, melunturkan
kemurnian akhlak dan mendapat kemurkaan dan azab Allah.
Allah
swt telah berfirman,
فَوَيْلٌ
لِلْمُصَلِّيْنَ * الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَا تِهِمْ سَاهُونَ* الَّذِيْنَ هُمْ يُرَآءُونَ
“Maka
kecelakaanlah bagi orang-orang yang solat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari
solatnya. orang-orang yang riya'”. Al-Maun:4-6
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ كَالَّذِي
يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ
ۖ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ
صَلْدًا ۖ لَا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَيْءٍ مِمَّا كَسَبُوا ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي
الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
"Wahai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu
dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang
yang menafkahkan hartanya karena riak kepada manusia dan dia tidak beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin
yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu
menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari
apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
yang kafir". Al-Baqarah: 264
Keadaan
riya’ adalah, tiap-tiap amal ibadah yang dikerjakan bukan kerana Allah bahkan kerana
sesuatu tujuan yang lain.
Dalam
sebuah hadith Rasulullah saw bersabda:
:عَنْ
مَحْمُودِ بْنِ لَبِيدٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ قَالُوا يَا رَسُولَ
اللَّهِ وَمَا الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ قَالَ الرِّيَاءُ إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى
يَقُولُ يَوْمَ تُجَازَى الْعِبَادُ بِأَعْمَالِهِمْ اذْهَبُوا إِلَى الَّذِينَ كُنْتُمْ
تُرَاءُونَ بِأَعْمَالِكُمْ فِي الدُّنْيَا فَانْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ عِنْدَهُمْ
جَزَاءً
"Dari
Mahmud bin Labid berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya yang paling aku takutkan dari kamu adalah syirik
kecil." Mereka bertanya: Apa itu syirik kecil wahai Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Riya`,
Allah 'azza wajalla berfirman kepada mereka pada hari kiamat saat orang-orang
diberi balasan atas amal-amal mereka: Temuilah orang-orang yang dulu kau
perlihat-lihatkan didunia lalu lihatlah apakah kamu menemukan balasan disisi
mereka(mintalah dari mereka balasan) ?" HR Ahmad
إِنَّ
الله حَرَّمَ الجَنَّةَ عَلَى كُلِّ مُرَاءٍ
"Bahawasanya
Allah Ta’ala mengharamkan syurga atas tiap-tiap orang yang Riya’. HR Abu Na’im
dan ad-Dailami dari Abu Sa’id ra
Rasulullah
saw bersabda:
مَنْ
سَمَّعَ سَمَّعَ اللهُ بِهِ . وَمَنْ يُرَائِيْ يُرَائِي اللهُ بِهِ
“Barangsiapa
memperdengarkan (menyiarkan) amalnya, maka Allah akan menyiarkan aibnya, dan
barangsiapa beramal karena riya’, maka Allah akan membuka niatnya (di hadapan
orang banyak pada hari Kiamat)”. HR Bukhari dan Muslim dari sahabat Jundub bin
Abdillah
No comments:
Post a Comment