Saturday, 29 July 2017

Mengamalkan Riak

10-Tanda-tanda Munafik: Mengamalkan Riak

Riak adalah perbuatan orang munafik yang tersembunyi di dalam hati, perasaan dan peribadi dengan niat dan tujuan tertentu. Menurut Imam al-Ghazali, riak adalah mencari kedudukan pada hati manusia dengan memperlihatkan perkara-perkara kebajikan.

Saidina Ali bin Abi talib ra berkata, orang yang bersifat riak itu ada tiga tanda, iaitu malas apabila bersendirian, rajin apabila berada di khalayak ramai dan ia menambahkan amal apabila dipuji dan dikurangkan apabila dicela.

Dalam Islam perbuatan riak tergolong syirik kecil, merosakkan amal kebajikan, melunturkan kemurnian akhlak dan mendapat kemurkaan dan azab Allah.
Allah swt telah berfirman,

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّيْنَ * الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَا تِهِمْ سَاهُونَ* الَّذِيْنَ هُمْ يُرَآءُونَ

“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang solat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari solatnya. orang-orang yang riya'”. Al-Maun:4-6

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا ۖ لَا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَيْءٍ مِمَّا كَسَبُوا ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riak kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir". Al-Baqarah: 264

Keadaan riya’ adalah, tiap-tiap amal ibadah yang dikerjakan bukan kerana Allah bahkan kerana sesuatu tujuan yang lain.

Dalam sebuah hadith Rasulullah saw bersabda:

:عَنْ مَحْمُودِ بْنِ لَبِيدٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ قَالَ الرِّيَاءُ إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَقُولُ يَوْمَ تُجَازَى الْعِبَادُ بِأَعْمَالِهِمْ اذْهَبُوا إِلَى الَّذِينَ كُنْتُمْ تُرَاءُونَ بِأَعْمَالِكُمْ فِي الدُّنْيَا فَانْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ عِنْدَهُمْ جَزَاءً

"Dari Mahmud bin Labid berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya yang paling aku takutkan dari kamu adalah syirik kecil." Mereka bertanya: Apa itu syirik kecil wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Riya`, Allah 'azza wajalla berfirman kepada mereka pada hari kiamat saat orang-orang diberi balasan atas amal-amal mereka: Temuilah orang-orang yang dulu kau perlihat-lihatkan didunia lalu lihatlah apakah kamu menemukan balasan disisi mereka(mintalah dari mereka balasan) ?" HR Ahmad

إِنَّ الله حَرَّمَ الجَنَّةَ عَلَى كُلِّ مُرَاءٍ

"Bahawasanya Allah Ta’ala mengharamkan syurga atas tiap-tiap orang yang Riya’. HR Abu Na’im dan ad-Dailami dari Abu Sa’id ra

Rasulullah saw bersabda:

مَنْ سَمَّعَ سَمَّعَ اللهُ بِهِ . وَمَنْ يُرَائِيْ يُرَائِي اللهُ بِهِ

“Barangsiapa memperdengarkan (menyiarkan) amalnya, maka Allah akan menyiarkan aibnya, dan barangsiapa beramal karena riya’, maka Allah akan membuka niatnya (di hadapan orang banyak pada hari Kiamat)”. HR Bukhari dan Muslim dari sahabat Jundub bin Abdillah




No comments:

Post a Comment