1-Fiqh al-Manhaji(Kiab Feqah Mazhab Syafie) oleh
Dr. Mustofa al-Khin, Dr. Mustofa al-Bugho & Ali asy-Syarbaji.
Nafkah tidak mempunyai kadar tertentu. Ia hanya
ditentukan berdasarkan konsep cukup. Cukup ditentukan berdasarkan adat
kebiasaan dan kemampuan pemberi nafkah.Firman Allah Ta’ala:
لِيُنْفِقْ
ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ ۖ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنْفِقْ مِمَّا
آتَاهُ اللَّهُ ۚ لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَا آتَاهَا ۚ سَيَجْعَلُ
اللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا
Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah
menurut kemampuannya; dan sesiapa yang di sempitkan rezekinya, maka hendaklah
ia memberi nafkah dari apa yang diberikan Allah kepadanya (sekadar yang mampu);
Allah tidak memberati seseorang melainkan (sekadar kemampuan) yang diberikan
Allah kepadanya. (Orang-orang yang dalam kesempitan hendaklah ingat bahawa)
Allah akan memberikan kesenangan sesudah berlakunya kesusahan.Al-Talaq: 7
No comments:
Post a Comment