Pencinta Rasulullah dan komunitinya.
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سُلَيْمَانَ قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي حَيْوَةُ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو عَقِيلٍ زُهْرَةُ بْنُ مَعْبَدٍ أَنَّهُ سَمِعَ جَدَّهُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ هِشَامٍ قَالَ كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ آخِذٌ بِيَدِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ فَقَالَ لَهُ عُمَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَأَنْتَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ إِلَّا مِنْ نَفْسِي فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْكَ مِنْ نَفْسِكَ فَقَالَ لَهُ عُمَرُ فَإِنَّهُ الْآنَ وَاللَّهِ لَأَنْتَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ نَفْسِي فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْآنَ يَا عُمَرُ
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sulaiman menuturkan; telah menceritakan kepadaku Ibnu Wahab menuturkan; telah telah mengabarkan kepadaku Haiwah mengatakan; telah menceritakan kepadaku Abu Uqail Zuhra bin Ma'bad bahwasanya ia mendengar kakeknya, Abdullah bin Hisyam menuturkan; kami pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang saat itu beliau menggandeng tangan Umar bin Khattab, kemudian Umar berujar: "ya Rasulullah, sungguh engkau lebih aku cintai dari segala-galanya selain diriku sendiri." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak, demi Dzat yang jiwa berada di Tangan-Nya, hingga aku lebih engkau cintai daripada dirimu sendiri." Maka Umar berujar; 'Sekarang demi Allah, engkau lebih aku cintai daripada diriku'. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "sekarang (baru benar) wahai Umar." HR Bukhari:6142
Kehadiran Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam dalam kehidupan manusia,adalah merupakan tanda belas kasihan Allah Subhanahuwata'ala kepada kepada segenap makhluk-Nya.
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. Al-Anbiya:107
Dan Firman Allah Subhanahuwata'ala
قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ
Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan". Yunus:58
Keterangan:
(Katakanlah, "Dengan karunia Allah) yaitu agama Islam (dan rahmat-Nya) yaitu Alquran (maka dengan hal itu) dengan karunia dan rahmat tersebut (hendaklah mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.") yaitu berupa duniawi. Lafal yajma'uuna dapat dibaca tajma'uuna.Tafsir Jalalayn.
Cinta Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam merupakan amalan utama dalam Islam. Yang sedemikian itu, mencintai Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam adalah bukti nyata cinta kepada Alllah. Manusia yang cintakan Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam , nescaya dia akan sentiasa menjadikan al-Qur'an dan as-Sunnah sebagai landasan hidup dalam kehidupannya.
Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ
Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya. Hadits Shahih Lighairihi, HR Malik.
Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman,
فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلاَ يَضِلُّ وَلاَ يَشْقَى {123} وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
Maka jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, lalu barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan ia tidak akan celaka. Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta. (Thaha: 123, 124)
Manusia yang cinta Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam, dia selalu menjadikan baginda teladan hidup, dalam setiap gerak kehidupannya. Manusia yang mencintai Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam akan sentiasa mematuhi perintahnya dan menjauhi larangannya.
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. Al-Ahzad:21
Para sahabat adalah insan yang terkehadapan dalam merealisasikan cinta Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam. Mereka rela mengorbankan jiwa dan raga serta harta mereka, demi membuktikan kecintaan kepada Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam.
Antara bukti kecintaan para sahabat baginda Sallallahu 'alaihi wasallam adalah kisah terbunuhnya Zaid bin ad-Datsinah.
(حديث مرفوع) حَدَّثَنَا حَبِيبُ بْنُ الْحَسَنِ ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، ثنا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدٍ ، ثنا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ ، قَالَ : حَدَّثَنِي عَاصِمُ بْنُ عُمَرَ ، قَالَ : " بَعَثَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، نَفَرًا مِنْ أَصْحَابِهِ ، مِنْهُمْ زَيْدُ بْنُ الدَّثِنَةِ ، أَخُو بَنِي بَيَاضَةَ بْنِ عَامِرٍ ، فَأَمَّا زَيْدُ بْنُ الدَّثِنَةِ ، فَأُسِرَ ، فَقُدِمَ بِهِ مَكَّةَ ، فَبَعَثَ بِهِ صَفْوَانُ بْنُ أُمَيَّةَ ، مَعَ مَوْلًى لَهُ ، يُقَالُ لَهُ : نِسْطَاسٌ ، إِلَى التَّنْعِيمِ ، فَأَخْرَجُوهُ مِنَ الْحَرَمِ لِيَقْتُلَهُ ، فَاجْتَمَعَ إِلَيْهِ رَهْطٌ مِنْ قُرَيْشٍ ، فِيهِمْ أَبُو سُفْيَانَ بْنُ حَرْبٍ ، فَقَالَ لَهُ أَبُو سُفْيَانَ ، حِينَ قَدِمَ لِيُقْتَلَ : نَشَدْتُكَ بِاللَّهِ يَا زَيْدُ ، أَتُحِبُّ أَنَّ مُحَمَّدًا عِنْدَنَا الآنَ بِمَكَانِكَ ، يُضْرَبُ عُنُقُهُ ، وَأَنَّكَ فِي أَهْلِكَ ؟ قَالَ : وَاللَّهِ مَا أُحِبُّ أَنْ مُحَمَّدًا الآنَ فِي مَكَانِهِ الَّذِي هُوَ فِيهِ ، تُصِيبُهُ شَوْكَةٌ تُؤْذِيهِ ، وَأَنِّي جَالِسٌ فِي أَهْلِي ، فَقَالَ أَبُو سُفْيَانَ : مَا رَأَيْتُ مِنَ النَّاسِ ، أَحَدًا يُحِبُّ أَحَدًا كَحُبِّ أَصْحَابِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُحَمَّدًا ، ثُمَّ قَتَلَهُ نِسْطَاسٌ " .
الكتاب : معرفة الصحابة لأبي نعيم الأصبهاني
Berkata Ibu Ishaq : “Orang-orang musyrikin berkumpul di antaranya adalah Abu Sufyan Bin harb. Abu Sufyan berkata ketika mulai maju untuk membunuh Zaid bin ad Datsinah radhiyallahu ‘anhu
Abu Sufyan bertanya kepada Zaid,
نَشَدْتُكَ بِاللَّهِ يَا زَيْدُ أَتُحِبُّ أَنَّ مُحَمَّدًا عِنْدَنَا الآنَ بِمَكَانِكَ يُضْرَبُ عُنُقُهُ وَأَنَّكَ فِي أَهْلِكَ قَالَ : وَاللَّهِ مَا أُحِبُّ أَنْ مُحَمَّدًا الآنَ فِي مَكَانِهِ الَّذِي هُوَ فِيهِ تُصِيبُهُ شَوْكَةٌ تُؤْذِيهِ وَأَنِّي جَالِسٌ فِي أَهْلِي فَقَالَ أَبُو سُفْيَانَ مَا رَأَيْتُ مِنَ النَّاسِ أَحَدًا يُحِبُّ أَحَدًا كَحُبِّ أَصْحَابِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُحَمَّدًا ثُمَّ قَتَلَهُ نِسْطَاسٌ
“Semoga Tuhan mengutukmu wahai Zaid! Apakah engkau suka Muhammad berada di tempat kami pada saat ini untuk menggantikan tempatmu lalu dipenggal lehernya dan engkau berada di tengah keluargamu?” Zaid menjawab, “Demi Allah! Aku tidak suka jika Muhammad berada di tempatnya saat ini, terkena duri yang akan menyakitinya, sedangkan aku duduk di tengah keluargaku.” Abu Sufyan berkata, “Aku tidak pernah melihat ada orang yang mencintai orang lain, seperti para sahabat Muhammad mencintai Muhammad.” Setelah itu Zaid dibunuh oleh Nisthas mantan budak Abu Sufyan.
Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِه
“Maka demi Zat yang jiwaku di tangan-Nya, tidaklah beriman seorang dari kalian hingga aku lebih dicintainya daripada orang tuanya dan anaknya”. (HR. Bukhari)
Ini bertepatan dengan kehendak Allah Subhanahu Wa Ta’ala,berdasarkan berfirman-Nya,
قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
Katakanlah: “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya”. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik” (At Taubah: 24)
Realiti sejarah menyatakan bahawa ramai para sahabat Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam yang rela mengorbankan nyawa mereka demi keselamatan Baginda Sallallahu Alaihi Wasallam. Sungguhpun demikian, Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam lebih mencintai umatnya yang cinta kepadanya selepas pemergian Baginda ke alam baqa(wafat), sebagaimana hadith;
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَى الْمَقْبُرَةَ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ وَدِدْتُ أَنَّا قَدْ رَأَيْنَا إِخْوَانَنَا قَالُوا أَوَلَسْنَا إِخْوَانَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أَنْتُمْ أَصْحَابِي وَإِخْوَانُنَا الَّذِينَ لَمْ يَأْتُوا بَعْدُ فَقَالُوا كَيْفَ تَعْرِفُ مَنْ لَمْ يَأْتِ بَعْدُ مِنْ أُمَّتِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ أَرَأَيْتَ لَوْ أَنَّ رَجُلًا لَهُ خَيْلٌ غُرٌّ مُحَجَّلَةٌ بَيْنَ ظَهْرَيْ خَيْلٍ دُهْمٍ بُهْمٍ أَلَا يَعْرِفُ خَيْلَهُ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَإِنَّهُمْ يَأْتُونَ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ الْوُضُوءِ وَأَنَا فَرَطُهُمْ عَلَى الْحَوْضِ أَلَا لَيُذَادَنَّ رِجَالٌ عَنْ حَوْضِي كَمَا يُذَادُ الْبَعِيرُ الضَّالُّ أُنَادِيهِمْ أَلَا هَلُمَّ فَيُقَالُ إِنَّهُمْ قَدْ بَدَّلُوا بَعْدَكَ فَأَقُولُ سُحْقًا سُحْقًا
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ يَعْنِي الدَّرَاوَرْدِيَّ ح و حَدَّثَنِي إِسْحَقُ بْنُ مُوسَى الْأَنْصَارِيُّ حَدَّثَنَا مَعْنٌ حَدَّثَنَا مَالِكٌ جَمِيعًا عَنْ الْعَلَاءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ إِلَى الْمَقْبُرَةِ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ بِمِثْلِ حَدِيثِ إِسْمَعِيلَ بْنِ جَعْفَرٍ غَيْرَ أَنَّ حَدِيثَ مَالِكٍ فَلَيُذَادَنَّ رِجَالٌ عَنْ حَوْضِي
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menziarahi kuburan lalu berdo’a: "Semoga keselamatan tetap dilimpahkan kepadamu, wahai kaum mukminin. Dan kami, insya Allah akan menyusulmu. Aku senang apabila aku dapat bertemu dengan saudara-saudaraku.” Para sahabat bertanya: ‘Bukankah kami saudara-saudaramu, wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab: “Engkau adalah sahabat-sahabatku, sedangkan saudara-saudara kita adalah orang-orang yang datang setelahku.” Mereka bertanya: ‘Bagaimana engkau dapat mengenal umatmu yang belum datang?’ Beliau bersabda: “Tahukah engkau, seandainya seseorang memiliki kuda yang muka, kaki dan tangannya bersinar, kuda itu berada di antara kuda-kuda hitam legam, dapatkah ia mengenali kudanya?” Mereka menjawab: ‘Tentu, wahai Rasulullah.’ Beliau bersabda: “Sesungguhnya umatku akan datang dengan wajah, kaki dan tangan yang bersinar karena bekas wudhu. Aku menyambut mereka di telaga. ketahuilah! Ada beberapa orang akan dihalang-halangi mendatangi telagaku, sebagaimana unta hilang yang dihalang-halangi. Aku berseru kepada mereka: ‘Kemarilah!’ Lalu dikatakan: ‘Sesungguhnya mereka telah mengganti (ajaranmu) setelahmu.’ Aku berkata: ‘menjauhlah, menjauhlah.’” Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz -yaitu ad-darawardi. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Musa al-Anshari telah menceritakan kepada kami Ma'n telah menceritakan kepada kami Malik semuanya meriwayatkan dari al-'Ala' bin Abdurrahman dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menuju pekuburan seraya berkata, "Semoga keselamatan terlimpahkan kepada kalian wahai penduduk kuburan kaum mukminin. Dan sesungguhnya insya Allah kita pasti bertemu, " sebagaimana hadits Ismail bin Ja'far, hanya saja hadits Malik menyebutkan, "Sungguh, sekelompok laki-laki akan dihalau dari telagaku." HR Muslim,367
Renungilah realiti umat Islam di zaman moden ini, perkembangan kehidupan kaum Muslimin menunjukkan trend positif dan mengembirakan, yang sedemikian itu, banyak kelompok-kelompok muncul pencinta Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam.
Antara mereka ada yang membentuk organisasi mengkaji hadith-hadith Nabi Sallallahu 'alaihi wasallam ataupun jamaah selawat mahupun pusat pengajian sirah nabawi.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” ( Al Ahzab: 56)
Di antara mereka juga ada yang membentuk lembaga keewangan untuk ibadah haji dan umrah,agar dapat menunaikan ibadah haji ketanah suci dan ziarah ke makan Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam. Antara mereka ada yang membentuk lembaga dakwah untuk mengajar masyarakat nilai-nilai as-Sunnah,serta menjadi pionir penerapan syariat Islam. Dan ada di antara yang mendirikan halakah kajian as-Sunnah secara intensif dan berkala, serta mengadakan daurah-daurah Sunnah Nabawiyah.
Maka sungguh beruntung manusia yang memiliki cinta yang tulus kepada Rasulullah
Sallallahu 'alaihi wasallam.
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي وَائِلٍ قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ تَقُولُ فِي رَجُلٍ أَحَبَّ قَوْمًا وَلَمْ يَلْحَقْ بِهِمْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ تَابَعَهُ جَرِيرُ بْنُ حَازِمٍ وَسُلَيْمَانُ بْنُ قَرْمٍ وَأَبُو عَوَانَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Wa`il dia berkata; Abdullah bin Mas'ud radliallahu 'anhu berkata; "Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya bertanya; "Wahai Rasulullah, bagaimana anda mengatakan mengenai seseorang yang mencintai suatu kaum, namun dia sendiri belum pernah bertemu dengan kaum tersebut?" maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seseorang akan bersama dengan yang di cintainya." Hadits ini juga diperkuat oleh Jarir bin Hazim dan Sulaiman bin Qarm serta Abu 'Awanah dari Al A'masy dari Abu Wa`il dari Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.HR Bukhari, 5703.
Benar kenyataan hidup di zaman moden kini, walaupun kemajuan teknologi maklumat (IT) telah menyentuh semua dimensi kehidupan kaum Musliminnamun hal tersebut bukan satu halangan bagi berkembangnya kelompok (jamaah) pencinta Radulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahkan para pencinta shallallahu 'alaihi wasallam memanfaatkan teknologi maklumat untuk menyebarkan keseluruh pelusuk dunia ajaran Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam kehidupan.
Lebih dari itu, tidak sedikit di antara para pencinta Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang rela mengorbankan jiwa dan raga serta harta mereka demi mempamerkan (membuktikan) kecintaan mereka kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
No comments:
Post a Comment