Jadilah kunci pembuka kebaikan dan jangan jadi kunci pembuka kejahatan.
حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ الْحَسَنِ الْمَرْوَزِيُّ أَنْبَأَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي عَدِيٍّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ النَّاسِ مَفَاتِيحَ لِلْخَيْرِ مَغَالِيقَ لِلشَّرِّ وَإِنَّ مِنْ النَّاسِ مَفَاتِيحَ لِلشَّرِّ مَغَالِيقَ لِلْخَيْرِ فَطُوبَى لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مَفَاتِيحَ الْخَيْرِ عَلَى يَدَيْهِ وَوَيْلٌ لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مَفَاتِيحَ الشَّرِّ عَلَى يَدَيْهِ
Telah menceritakan kepada kami Al Husain bin Al Hasan Al Marwazi berkata, telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Abu 'Adi berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Humaid berkata, telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Ubaidullah bin Anas dari Anas bin Malik ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesunggunya di antara manusia ada yang menjadi kunci-kunci pembuka kebaikan dan penutup kejahatan. Dan di antara manusia itu juga ada yang menjadi kunci-kunci pembuka kejahatan dan penutup kebaikan. Maka beruntunglah bagi orang yang Allah jadikan sebagai kunci-kunci pembuka kebaikan melalui tangan-Nya, dan celakalah bagi orang yang Allah jadikan sebagai kunci-kunci pembuka kejahatan melalui tangannya." HR Ibnu Majah, Hasan
Sabda Rasulullah saw,
أَلدَّالُّ عَلَى الْخَيْرِ كَفَاعِلِهِ
“Orang yang menunjukkan kepada sesuatu adalah seperti orang yang melakukannya.”HR Ath-Thabarani
Firman Allah swt,
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. Ala-Maidah:2
Berbahagialah golongan pertama dan celakalah mereka yang masuk dalam golongan kedua. Golongan yang berbahagia itu adalah golongan yang selalu mencita-citakan terwujudnya kemaslahatan bersama. Hidupnya bersifat aktif, dinamis dan penuh harapan baik.
Firman Allah swt,
لَا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَاحٍ بَيْنَ النَّاسِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا
Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.
An-Nisa:114
Firman Allah Ta’ala,
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
“Barangsiapa yang mengerjakan amal perbuatan kebaikan sebesar zarrah pun, niscaya ia akan mendapatkan balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan amal kejelekann sekecil zarrah, pasti ia akan mendapatkan balasannya”. Al-Zalzalah 7-8
Beberapa saranan perlu dilakukan untuk tetap optimis dan berpengharapan baik serta menjadi kunci pembuka kebaikan dan penutup jalan kejahatan. Saranan yang pertama adalah berkeyakinan teguh pada Allah dan berpegang teguh pada agama Allah . Kuatnya keyakinan dan ketetapan diri dalam ketaatan akan menjadikan hati seorang hamba senantiasa akan diberikan cahaya optimis dan berpersepsi positif atas segala yang terjadi.
Sebagaimana firman Allah swt,
اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۖ وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُمْ مِنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ ۗ أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. Al-Baqarah: 257
Manusia adalah makhluk sosial yang ditakdirkan hidupnya memerlukan orang lain. Bukan hanya sebagai teman dalam kesendirian, tetapi juga teman dalam melakukan sesuatu. Samaada ianya aktiviti ekonomi, sosial, budaya, politik mahupun amal perbuatan yang terkait dengan ibadah kepada Tuhan. Di sinilah tercipta hubungan manusia antara satu dengan yang lainnya dalam melengkapi keperluan hidupnya.
No comments:
Post a Comment