Khusyu' dalam solat
Dalil Hadith,
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ هَلْ تَرَوْنَ قِبْلَتِي هَا هُنَا فَوَاللَّهِ مَا يَخْفَى عَلَيَّ خُشُوعُكُمْ وَلَا رُكُوعُكُمْ إِنِّي لَأَرَاكُمْ مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِي
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf berkata, telah mengabarkan kepada kami Malik dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah kalian lihat kiblatku disini? Demi Allah, tidaklah tersembunyi bagiku khusyuk dan rukuk kalian. Sungguh, aku dapat melihatnya dari belakang punggungku." HR Bukhari,401.
Dalil Hadith
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ عَنْ مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ هَلْ تَرَوْنَ قِبْلَتِي هَا هُنَا فَوَاللَّهِ مَا يَخْفَى عَلَيَّ رُكُوعُكُمْ وَلَا سُجُودُكُمْ إِنِّي لَأَرَاكُمْ وَرَاءَ ظَهْرِي
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dari Abu az-Zinad dari al-A'raj dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Apakah kalian melihat kiblatku di sini. Demi Allah, tidak samar bagiku rukuk kalian dan tidak pula sujud kalian. Aku melihat kalian dari arah belakang punggungku." HR Muslim,643.
Dalil Al-Qur’an
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ * الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلَاقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ*
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.” (Q.s. Al-Baqarah:45-46)
Dalil Al-Qur’an
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ * الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْخَاشِعُونَ*
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yangkhusyu' dalam sembahyangnya”(Q.s. Al-Mu’minun:1-2)
Ibn Kathir berkata: Maksudnya mereka telah mendapatkan kemenangan, kebahagiaan, serta memperoleh keberuntungan. Mereka itulah orang-orang Mukmin yang bersifat dengan sifat-sifat ini: Orang-orang yang khusyuk dalam solatnya.
Orang yang merendahkan diri dan patuh kepada Allah SWT pernah mengerjakan sembahyang sambil mendongakkan wajahnya ke langit. Setelah ayat ini diturunkan, Baginda saw mengalihkan pandangannya ke tempat sujudnya kerana khusyuk ketika sembahyang merupakan satu kewajipan kerana beberapa sebab,diantaranya iaitu, bagimendapatkan penghayatan dalam bacaan, sebagaimana firman Allah dalam Surah Muhammad ayat 24
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا
Maksudnya: “(Setelah diterangkan yang demikian) maka adakah mereka sengaja tidak berusaha memahami serta memikirkan isi Al-Quran? Atau telah ada di atas hati mereka kunci penutup (yang menghalangnya daripada menerima ajaran Al-Quran)?”
Definasi khusyu'
“Khusyu’, khudu', dan Tawadhu’ atau tunduk mempunyai makna yang sama sedangkan dalam definisi ahli hakikat khusyu’ adalah keyakinan dalam kebenaran dan ada juga yang mendefinisikan ketakutan yang tertancap/tertanam dalam hati” At-Ta’rifat.
Solat yang khusyu' tercapai dalam solat apabila hati,perasaan,fikiran dan pancaindera terumpu dan tunduk patuh kepada Allah sepanjang mengerjakan solat.
Khusyuk hati iaitu kehadiran hati seseorang yang sedang menunaikan solat secara fokus menghadap Allah SWT dengan membawa cinta kepada-Nya, mengagungkan-Nya, takut terhadap seksa-Nya, dan mengharap pahala dari-Nya sehingga merasa dekat dengan-Nya dan tenang hatinya serta penuh penghayatan dengan menghayati seluruh apa yang diucapkan dan lakukan dalam solatnya, dari awal hingga selesai solatnya. Hubungan dengan Allah ini, akan menumbulkan rasa-rasa tertentu dalam hati sehingga kemudiannya menghasilkan rasa takut,harap,akur,taat dan patuh kepada Allah swt. Khusyu'nya hati dalam solat seumpama seperti gambaran setiap hati-hati manusia di Padang Masyhar nanti, Sepertimana firman Allah SWT:
لَا عِوَجَ لَهُ وَخَشَعَتِ الْأَصْوَاتُ لِلرَّحْمَنِ
Dan diam khusyuklah segala suara kepada Allah yang melimpah-limpah rahmat-Nya. Taha: 108
Demikianlah kebesaran Ilahi itu menyelubungi suasana hari itu di Padang Mahsyar yang sayup saujana di pandang mata itu diselimuti perasaan takut, cemas, sunyi sepi, rendah diri dan khusyuk, di mana percakapan dengan berbisik-bisik dengan pertanyaan dikemukakan dengan suara yang rendah. Seluruh hati khusyuk dan wajah muram kerana sengsara. Kebesaran dan kemuliaan Allah Yang Maha Hidup dan Maha Pentadbir menyelimuti jiwa manusia yang ramai itu dengan rasa kebesaran dan kemuliaan yang tenang (pada hari itu) tiada syafaat (yang diterima Allah) melainkan dari orang-orang yang diperkenankan permohonannya.
Pada hari itu ilmu yang meliputi hanya dimiliki Allah, sedangkan ilmu pengetahuan mereka tidak dapat meliputi ilmu Allah (pada hari itu) orang-orang yang zalim akan memikul dosa-dosa kezaliman mereka dan akan menemui kehampaan dan kekecewaan (pada hari itu) orang-orang yang beriman berada dalam keadaan tenang, tenteram. Mereka tidak bimbang, teraniaya dalam hisab amalan dan tidak takut dikurangi amalan-amalan soleh yang telah dikerjakan mereka. Itulah kehebatan dan kebesaran yang menyelubung seluruh suasana di hadapan Allah Yang Maha Penyayang. Kekhusyukan hati inilah yang melahirkan kekhusyukan badan, kerana ia adalah asas kekhusyukan.
Khusyuk badan iaitu ketenangan gerakan dalam solat, beradab dan tidak tergesa-gesa dalam mengucapkan zikir dan doa, ketundukan pandangan ke arah tempat sujud, tidak menoleh ke atas atau ke arah yang menghilangkan khusyuk dan tidak disibukkan dengan gerakan yang sia-sia.
Inilah khusyuk yang merupakan ruh dan maksud solat. Namun, tidaklah mampu untuk khusyuk anggota tubuh kita kecuali apabila telah khusyuk hati kita, kerana kekhusyukan hati adalah asas/dasar kepada kekhusyukan badan.Semasa solat seseorang itu berhubung langsung dengan Allah swt. Semasa mengerjakan solat seseorang hamba itu berdoa terus di hadapan-Nya.
No comments:
Post a Comment