Ujian hidup .Besarnya pahala sesuai dengan besarnya cobaan.
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رُمْحٍ أَنْبَأَنَا اللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ سَعْدِ بْنِ سِنَانٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ عِظَمُ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh telah mengabarkan kepadaku Al Laits bin Sa'd dari Yazid bin Abu Habib dari Sa'd bin Sinan dari Anas bin Malik dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Besarnya pahala sesuai dengan besarnya cobaan, dan sesungguhnya apabila Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Oleh karena itu, barangsiapa ridla (menerima cobaan tersebut) maka baginya keridlaan, dan barangsiapa murka maka baginya kemurkaan." Ibnu Majah 4021
Dalil al-Quran,
لَتُبْلَوُنَّ فِي أَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ
Kamu benar-benar akan diuji pada hartamu dan dirimu Ali-'Imran: 186
Ujian adalah ketetapan Allall swt yang pasti terjadi( sunnah kauniyah ) bagi setiap Muslim. Justeru itu seorang Muslim tidak mungkin dapat mengelak dari ujian tersebut. Pada firman Allah لَتُبْلَوُنَّ , kata kerja ini dengan lam al-qasam dan nun at-taukid asy-syadidah untuk menunjukkan bahwa ujian itu akan benar-benar terjadi. Karena nun at-taukid asy-syadidah (bertasydid) lebih kuat dari segi pendalilan daripada (nun) at-taukid alkhafifah (yang sukun)
Dalil al-Quran,
ذَٰلِكَ وَلَوْ يَشَاءُ اللَّهُ لَانْتَصَرَ مِنْهُمْ وَلَٰكِنْ لِيَبْلُوَ بَعْضَكُمْ بِبَعْضٍ
Demikianlah, apabila Allah menghendaki nescaya Allâh akan membinasakan mereka, tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain.Muhammad: 4
Dalil al-Quran,
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لا يُفْتَنُونَ
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘Kami Telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi? al-‘Ankabut:2
Walaupun begitu semakin kuat iman seseorang, maka ujian yang akan diberikan oleh Allah akan semakin besar. Rasulullah saw pernah ditanya oleh Sa’d bin Abi Waqqash ra:
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً قَالَ الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِى دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِىَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ
“Ya Rasulullah! Siapakah yang paling berat ujiannya?” Beliau menjawab, “Para Nabi kemudian orang-orang yang semisalnya, kemudian orang yang semisalnya. Seseorang akan diuji sesuai kadar (kekuatan) agamanya. Jika agamanya kuat, maka ujiannya akan bertambah berat. Jika agamanya lemah maka akan diuji sesuai kadar kekuatan agamanya” HR.Tirmizi
Dalil hadith ,
Sabda Rasulullah saw,
إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِىَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
“Sesungguhnya balasan terbesar dari ujian yang berat. Jika Allah mencintai suatu kaum, maka Allah akan memberikan cobaan kepada mereka. Barangsiapa redha,maka Allah pun ridho. Dan barangsiapa murka (tidak suka pada cobaan tersebut, pen), maka baginya murka Allah.”HR Turmizi,Hasan Sahih.
Dalil al'Quran,
وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.Ali -‘Imran: 186]
Menghadapi semua ujian adalah dengan kesabaran dan ketakwaan. Hukum bersabar dan bertakwa dalam menghadapi ujian bagi setiap muslim bukan sunat, akan tetapi adalah sesuatu yang wajib . Ganjaran bersabar adalah sangat luar biasa .Ingatlah janji Allah,
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Sesungguhnya orang-orang yang bersabar, ganjaran bagi mereka adalah tanpa hisab (tak terhingga).” (QS. Az Zumar: 10).
No comments:
Post a Comment