2 nikmat yang kebanyakkan manusia tertipu. Kesihatan dan masa luang
حَدَّثَنَا الْمَكِّيُّ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ هُوَ ابْنُ أَبِي هِنْدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
قَالَ عَبَّاسٌ الْعَنْبَرِيُّ حَدَّثَنَا صَفْوَانُ بْنُ عِيسَى عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَعِيدِ بْنِ أَبِي هِنْدٍ عَنْ أَبِيهِ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَهُ
Telah menceritakan kepada kami Al Makki bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Sa'id yaitu Ibnu Abu Hind dari Ayahnya dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan waktu luang." 'Abbas Al 'Anbari mengatakan; telah menceritakan kepada kami Shufwan bin Isa dari Abdullah bin Sa'id bin Abu Hind dari Ayahnya saya mendengar Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas. HR Bukhari,5933.
Firman Allah Ta’ala,
وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللهِ لاَ تُحْصُوهَا إِنَّ اللهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menghitung jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” An-Nahl: 18
Firman Allah Ta’ala,
وَقَلِيلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ
Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih. Saba’:13
Kebanyakkan manusia tertipu terhadap nilkmat yang Allah berikan kepadnya, padahal nikmat-nikmat yang diberi akan dipertanggung jawabkan di hari qiamat nanti. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ
“"Kedua telapak kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sampai ditanya tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang ilmunya untuk apa dia amalkan, tentang hartanya dari mana dia peroleh dan kemana dia infakkan dan tentang tubuhnya untuk apa dia gunakan..” At-Tirmidzi,2341.sahih.
Di antara sekian banyak nikmat yang telah Allah Ta'ala berikan, ada 2 nikmat yang manusia sering lalai darinya. Nikmat tersebut adalah kesihatan dan waktu lapang atau luang.Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Dua nikmat, kebanyakan manusia tertipu/lupakan dengan keduanya, iaitu kesehatan dan waktu luang.” HR Al-Bukhari.
1. Kesihatan
Ramai manusia yang sihat, namun tertipu dengan kesihatannya. Ia tidak menggunakan kesihatannya untuk berbuat taat, namun digunakan untuk maksiat. Sementara itu ada pula sebahagian orang yang di luar sana yang ingin melakukan ketaatan, namun tak mampu melakukannya dikeranakan sakit yang di deritainya.
Padahal badan yang sihat akan disoal, digunakan untuk apa. Apakah digunakan untuk mendatangi majlis ilmu atau digunakan untuk mendatangi tempat-tempat maksiat. Apabila ketika terbaring lemah tidak berdaya kerana sakit, dikala itu sesal pun tak berguna.
2. Waktu lapang atau luang
Waktu adalah sesuatu yang terus berputar dan tak akan kembali lagi. Justeru itu betapa ramai manusia yang menyesal oleh waktu. Waktunya hanya berlalu begitu saja, tanpa ada manfaat dan faedahnya. Hidupnya hanya menghabiskan waktu dan menyia-nyiakan umurnya.
Betapa tidak, sebahagian orang menghabiskan waktunya untuk melakukan kemaksiatan, namun apabila sudah senja, maka ia akan menangisi dimasa tuanya kerana ia tak menghabiskan waktu dan umurnya untuk melakukan ketaatan.
Terkadang manusia berada dalam keadaan sihat, namun ia tidak memiliki waktu luang kerana ia disibukan dengan urusan dunianya. Dan terkadang pula seseorang itu memiliki waktu luang, namun ia dalam keadaan yang tidak sihat. Dan terkadang seseorang tidaklah dikatakan memiliki waktu luang hingga badannya juga sihat.
Apabila terkumpul pada manusia waktu luang dan nikmat sihat, maka akan datang pula rasa malas dalam melakukan amalan ketaatan. Itulah manusia yang telah tertipu atau telah terperdaya.
Justeru itu,barangsiapa yang memiliki dua nikmat ini (yaitu waktu luang atau lapang dan nikmat sihat), maka hendaklah ia bersemangat, jangan sampai ia tertipu dengan meninggalkan syukur pada Allah atas nikmat yang diberikan. Bersyukur adalah dengan melaksanakan setiap perintah dan menjauhi setiap larangan Allah. Barangsiapa yang luput dari syukur semacam ini, maka dialah yang tertipu.” Maka motivasilah diri dengan firman Allah Ta'ala yang berikut,
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu mengatakan; “Sungguh jika kamu bersyukur, pasti Aku akan tambah (nikmat) kepadamu, tapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih” Ibrahim: 7
No comments:
Post a Comment