Jangan maki hamun syaitan tapi bacalah kalimah Basmalah
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي تَمِيمَةَ الْهُجَيْمِيِّ عَمَّنْ كَانَ رَدِيفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كُنْتُ رَدِيفَهُ عَلَى حِمَارٍ فَعَثَرَ الْحِمَارُ فَقُلْتُ تَعِسَ الشَّيْطَانُ فَقَالَ لِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُلْ تَعِسَ الشَّيْطَانُ فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ تَعِسَ الشَّيْطَانُ تَعَاظَمَ الشَّيْطَانُ فِي نَفْسِهِ وَقَالَ صَرَعْتُهُ بِقُوَّتِي فَإِذَا قُلْتَ بِسْمِ اللَّهِ تَصَاغَرَتْ إِلَيْهِ نَفْسُهُ حَتَّى يَكُونَ أَصْغَرَ مِنْ ذُبَابٍ
Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq, telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari 'Ashim dari Abu Tamimah Al Hujaimi dari orang yang pernah membonceng Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dia berkata; "Aku pernah memboncengkan beliau menunggang keledai, kemudian keledai itu tergelincir, maka aku berkata; "Celakalah syetan, " Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku: "Janganlah kamu katakan celakalah syetan, karena jika kamu mengatakan celakalah syetan, maka syetan akan membanggakan dirinya. Syetan berkata; "Aku telah melawannya dengan kekuatanku, " dan jika kamu membaca BISMILLAAH maka syetan akan merasa dirinya kecil hingga lebih kecil dari seekor lalat." HR Ahmad,19682
Allah Ta'ala berfirman,
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
"Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala." Faathir: 6
Syaitan senantiasa berusaha untuk menimpakan keburukan kepada umat manusia kerana kebencian dan kedengkiannya. Agar manusia ditimpa kerugian dan sengsara dunia dan akhriat. Justeru itu, syaitan berusaha keras untuk menyesatkan umat manusia dari jalan hidayah supaya kelak menjadi temannya di neraka yang azabnya dari api yang membakar menyala-nyala.
Namun begitu, menyalah-nyalahkan syaitan dengan kalimat-kalimat umpatan atau maki hamun bukanlah sesuatu kebaikan. Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
لَا تَقُلْ تَعِسَ الشَّيْطَانُ فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ ذَلِكَ تَعَاظَمَ حَتَّى يَكُونَ مِثْلَ الْبَيْتِ وَيَقُولُ بِقُوَّتِي وَلَكِنْ قُلْ بِسْمِ اللَّهِ فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ ذَلِكَ تَصَاغَرَ حَتَّى يَكُونَ مِثْلَ الذُّبَابِ
"Jangan kamu katakan "celaka Syaitan", sebab jika kamu katakan itu badan syaitan akan semakin membesar sehingga sebesar rumah seraya berkata, ‘dengan kekuatanku (aku menggelincirkan dia.’ Tetapi katakanlah, ’Dengan menyebut nama Allah’. Bila kamu berkata demikian, maka badan syaitan akan mengecil hingga sekecil lalat." HR Ahmad.Isnad Sahih.
Selain tidak berpahala kerana tidak mengembalikan urusan kepada Allah dan tidak sabar atas takdir-Nya, perbuatan tersebut malah membuatkan syaitan merasa senang dan sombong. Malah syaitan juga akan merasakan bahawa kejadian itu berlaku kerana kekuatan yang dimilikinya. Justeru itu, yang selayaknya, bagi seorang muslim yang memperakui syaitan adalah sebagai musuh abadinya tidak akan membuatkan syaitan senang dan berbangga.
Justeru itu, bagi muslim yang sejati akan senantiasa menyebut-menyebutkan kalimah Basmalah dalam apa juga tindaktanduknya agar hasilnya mendapat keberkatan dari Allah Ta'ala dan menyebabkan syaitan akan jadi kecil.
Basmalah adalah merupakan salah satu dari nama-nama Allah,
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. Al-A'raf:180
Lafaz اللَّهِ yang ada dalam kalimah Basmalah adalah isim yang tidak dimiliki oleh yang selain dari itu Allah sendiri, Yang Maha Agung. Kerana itu, dalam bahasa Arab lafazh Allah tidak memiliki bentuk asal (isytiqaq) dari fi’il-nya.
Allah adalah nama yang ditujukan kepada Tuhan Yang Maha Agung lagi Maha Tinggi. Allah adalah Ismul A’zham kerana Dia memiliki semua sifat seperti yang disebutkan dalam firman Allah berikut,
هُوَ اللَّهُ الَّذِي لا إِلَهَ إِلا هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ هُوَ اللَّهُ الَّذِي لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci, Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Al-Hasyr : 22-24
Lafaz الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ yang kedua-duanya adalah merupakan isim yang berakar dari bentuk masdar Ar-Rahman dengan maksud mubalaghah. Lafazh Ar-Rahman lebih kuat berbanding Ar-Rahim.
Kedua-duanya adalah merupakan isim yang menunjukkan makna lemah lembut, namun salah satunya lebih lembut daripada lainnya, yakni lebih kuat makna rahmatnya daripada yang lain.
Ar-Rahman adalah isim yang mengandungi makna umum dipakai untuk semua jenis rahmat yang khusus dimiliki oleh Allah Ta’ala.
Hal tersebut dinyatakan dalam firmanNya :
الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ الرَّحْمَنُ
Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy, (Dialah) Yang Maha Pemurah.Al-Furqan : 59
FirmanNya yang lain, disebutkan :
الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah, Yang bersemayam di atas ‘Arsy. Thaha : 5
Allah menyebut nama Ar-Rahman untuk diriNya dalam ayat ini agar semua makhluk memperoleh kemurahan rahmatNya.
Sedangkan Ar-Rahim hanya dikhususkan untuk orang-orang mukmin saja, seperti yang dimaksudkan oleh Allah Ta'ala pada firman-Nya,
وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا
Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman. Al-Ahzab : 43
No comments:
Post a Comment