Tuesday, 27 June 2017

Bangun tidur adalah merupakan satu nikmat dari sekian banyak nikmat-nikmat Allah

Bangun tidur adalah merupakan satu nikmat dari sekian banyak nikmat-nikmat Allah

Nikmat-nikmat tersebut adalah merupakan sebagai tanda rahmat dan kekuasaan Allah swt keatas alam ini agar manusia memikirkannya dan juga sebagai nikmat yang wajib untuk disyukuri.sebagimana  Firman Allah swt:

إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍۢ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ ﴿ە۱۹﴾ ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًۭا وَقُعُودًۭا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًۭا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ ﴿۱۹۱

“Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.”  Ali-‘Imran: 190-191).
Tidur adalah merupakan satu bentuk dari rahmat Allah sebagaimana firman-Nya dalam firman-firman-Nya yang berikut:

وَمِنْ ءَايَاتِهِ مَنَامُكُم بِالَّليْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَآؤُكُم مِّن فَضْلِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لأَيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَسْمَعُونَ

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah tidurmu diwaktu malam dan siang hari serta usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan”. Ar Rum: 23
.
وَمِن رَّحْمَتِهِ جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِن فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Dan karena rahmatNya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan supaya kamu bersyukur”. Al Qashahs: 73

Juga sebagaimana firman Allah swt.
وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا

“Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirehat”. An Naba : 9
Bangun tidur merupakan nikmat yang tidak ada bandingnya. Dengananya kita masih boleh bernafas dan kembali menghirup udara serta masih diberi peluang untuk bertaubat dan melakukan amal ibadah serta dapat  menjalani aktiviti seperti biasa. Pagi hari menjadi momentum yang tepat mengucapkan banyak syukur karena kesempatan hidup yang diberikan Allah kepada kita.

Walaupun begitu ketika pagi hari, ramai orang yang bermalas-malasan untuk bangun dari tidurnya. Padahal, selain mendapatkan kesegaran, bangun tidur juga boleh menjadi lahan mencari reda Allah swt. Ketika bangun, banyak amalan yang dapat dilakukan untuk mendapatkan pahala dan meraih keampunan Allah swt.

Diantara ucapan Rasulullah saw ketika bangun tidur adalah dengan berdoa.

الحَمْدُ اللهِ الَذِي أَحْيَاناَ بَعْدَ ما أَمَاتَناَ وَ إِلَيْهِ النُشُور

“Segala puji bagi Allah Yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepadanya seluruh makhluk akan dibangkitkan”HR Bukhari

Dan juga Rasulullah saw. membaca kalimah berikut:

مَنْ تَعَارَّ مَنَ اللَيْلِ فقَال حِيْنَ يَسْتَيْقِظُ: لا إله اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ له، لَهُ المُلْكُ وَ لَهُ الحَمْدُ يُحْيِي وَ يُمِيْتُ،بِيَدِهِ الخَيْرُ و هو على كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، سُبْحَان الله وَ الحَمْدُ للهِ ولا إله إلا اللهُ و اللهُ أَكْبَرُ و لا حَوْلَ و لا قُوَّةَ إلاَّ بالله، ثُمَّ قَال: اللهُمَّ اغْفِرْ لِي أَوْدَعا اسْتُجِيبَ لَهُ، فَإِنْ قَامَ فَتَوَضَأُ ثُمَّ صَلَّى قُبِلَتْ صَلاَتُهُ

“Barangsiapa bangun pada malam hari, kemudian ia berdoa,” Tiada illah yang berhak disembah melainkan Allah semata, tiada sekutu baginya, milik-Nyalah segala kerajaan dan pujian, Yang Maha menghidupkan dan mematikan, di tangan-Nyalah segenap kebaikan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Maha Suci Allah, segala puji bagi-Nya dan tiada illah yang berhak disembah kecuali Allah, Allah Maha Besar, tiada daya serta upaya melainkan dengan pertolongan Allah” kemudian setelah itu berdoa,” Ya Allah ampunilah aku” ataupun doa yang selain itu niscaya dikabulkan doanya. Kemudian apabila ia bangkit berwudu lalu solat maka akan diterima shalatnya. HR Bukhari

Oleh itu syukurilah terhadap nikmat-nikmat Allah yang banyak itu. Bersyukur adalah merupakan tanda keimanan seseorang kepada Allah swt. Bersyukur juga merupakan jalan pintas yang dapat ditempuh setiap hamba Allah untuk mendekatkan diri pada-Nya. Bersyukur juga merupakan cara cepat untuk meraih kecintaan Allah. Karena bersyukur merupakan ibadah yang cepat mengundang turunnya kasih sayang Allah, maka Iblis berusaha semaksimal mungkin menjauhkan manusia dari sifat syukur ini. Walaupun begitu ramai manusia yang kufur terhadap nikmat Allah,Allah swt menjelaskan dalam ayat berikut:

وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ

“…Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.” Surat Saba’ ayat 13:
Dengan keadaan sikap manusia yang hanya suka kepada nikmat tetapi ingkar dalam mensyukuri nikmat kurnian Allah, maka Iblis akan memainkan peranannya untuk menyesatkan manusia.Iblis berjanji di hadapan Allah akan menjerumuskan manusia dari jalan yang lurus dan membuat mereka untuk tidak bersyukur kepada-Nya. Hal ini diceritakan Allah dalam Al-Qur’an Surah Al-A’raf  ayat 17, di dalamnya Iblis mengatakan:

ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ             

“Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.”
Natijah dari kelalaian manusia akan menghanyutkan mereka kelembah kekufuran, sebagaimana firman Allah swt dalam surah Ibrahim ayat 7:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”


No comments:

Post a Comment