Bangun
tidur adalah merupakan satu nikmat dari sekian banyak nikmat-nikmat Allah
Nikmat-nikmat
tersebut adalah merupakan sebagai tanda rahmat dan kekuasaan Allah swt keatas alam
ini agar manusia memikirkannya dan juga sebagai nikmat yang wajib untuk
disyukuri.sebagimana Firman Allah swt:
إِنَّ فِى
خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍۢ
لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ ﴿ە۱۹﴾ ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًۭا وَقُعُودًۭا
وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا
مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًۭا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ ﴿۱۹۱
“Sesungguhnya,
dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami,
tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah
kami dari azab neraka.” Ali-‘Imran:
190-191).
Tidur adalah
merupakan satu bentuk dari rahmat Allah sebagaimana firman-Nya dalam
firman-firman-Nya yang berikut:
وَمِنْ ءَايَاتِهِ
مَنَامُكُم بِالَّليْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَآؤُكُم مِّن فَضْلِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ
لأَيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَسْمَعُونَ
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah
tidurmu diwaktu malam dan siang hari serta usahamu mencari sebagian dari
karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan”. Ar Rum: 23
.
وَمِن رَّحْمَتِهِ
جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِن فَضْلِهِ
وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Dan karena rahmatNya, Dia jadikan untukmu
malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu
mencari sebagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan supaya kamu bersyukur”.
Al Qashahs: 73
Juga
sebagaimana firman Allah swt.
وَجَعَلْنَا
نَوْمَكُمْ سُبَاتًا
“Dan Kami
jadikan tidurmu untuk istirehat”. An Naba : 9
Bangun
tidur merupakan nikmat yang tidak ada bandingnya. Dengananya kita masih boleh
bernafas dan kembali menghirup udara serta masih diberi peluang untuk bertaubat
dan melakukan amal ibadah serta dapat
menjalani aktiviti seperti biasa. Pagi hari menjadi momentum yang tepat
mengucapkan banyak syukur karena kesempatan hidup yang diberikan Allah kepada
kita.
Walaupun
begitu ketika pagi hari, ramai orang yang bermalas-malasan untuk bangun dari
tidurnya. Padahal, selain mendapatkan kesegaran, bangun tidur juga boleh
menjadi lahan mencari reda Allah swt. Ketika bangun, banyak amalan yang dapat
dilakukan untuk mendapatkan pahala dan meraih keampunan Allah swt.
Diantara
ucapan Rasulullah saw ketika bangun tidur adalah dengan berdoa.
الحَمْدُ
اللهِ الَذِي أَحْيَاناَ بَعْدَ ما أَمَاتَناَ وَ إِلَيْهِ النُشُور
“Segala puji bagi Allah Yang telah menghidupkan
kami setelah mematikan kami, dan kepadanya seluruh makhluk akan dibangkitkan”HR
Bukhari
Dan juga
Rasulullah saw. membaca kalimah berikut:
مَنْ تَعَارَّ
مَنَ اللَيْلِ فقَال حِيْنَ يَسْتَيْقِظُ: لا
إله اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ له، لَهُ المُلْكُ وَ لَهُ الحَمْدُ يُحْيِي وَ يُمِيْتُ،بِيَدِهِ
الخَيْرُ و هو على كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، سُبْحَان الله وَ الحَمْدُ للهِ ولا إله
إلا اللهُ و اللهُ أَكْبَرُ و لا حَوْلَ و لا قُوَّةَ إلاَّ بالله، ثُمَّ قَال:
اللهُمَّ اغْفِرْ لِي أَوْدَعا اسْتُجِيبَ
لَهُ، فَإِنْ قَامَ فَتَوَضَأُ ثُمَّ صَلَّى قُبِلَتْ صَلاَتُهُ
“Barangsiapa bangun pada malam hari, kemudian
ia berdoa,” Tiada illah yang berhak
disembah melainkan Allah semata, tiada sekutu baginya, milik-Nyalah segala
kerajaan dan pujian, Yang Maha menghidupkan dan mematikan, di tangan-Nyalah
segenap kebaikan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Maha Suci Allah,
segala puji bagi-Nya dan tiada illah yang berhak disembah kecuali Allah, Allah
Maha Besar, tiada daya serta upaya melainkan dengan pertolongan Allah”
kemudian setelah itu berdoa,” Ya Allah
ampunilah aku” ataupun doa yang selain itu niscaya dikabulkan doanya.
Kemudian apabila ia bangkit berwudu lalu solat maka akan diterima shalatnya. HR
Bukhari
Oleh itu
syukurilah terhadap nikmat-nikmat Allah yang banyak itu. Bersyukur adalah
merupakan tanda keimanan seseorang kepada Allah swt. Bersyukur juga merupakan
jalan pintas yang dapat ditempuh setiap hamba Allah untuk mendekatkan diri
pada-Nya. Bersyukur juga merupakan cara cepat untuk meraih kecintaan Allah.
Karena bersyukur merupakan ibadah yang cepat mengundang turunnya kasih sayang
Allah, maka Iblis berusaha semaksimal mungkin menjauhkan manusia dari sifat
syukur ini. Walaupun begitu ramai manusia yang kufur terhadap nikmat Allah,Allah
swt menjelaskan dalam ayat berikut:
وَقَلِيلٌ
مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ
“…Dan
sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.” Surat Saba’ ayat 13:
Dengan
keadaan sikap manusia yang hanya suka kepada nikmat tetapi ingkar dalam
mensyukuri nikmat kurnian Allah, maka Iblis akan memainkan peranannya untuk
menyesatkan manusia.Iblis berjanji di hadapan Allah akan menjerumuskan manusia
dari jalan yang lurus dan membuat mereka untuk tidak bersyukur kepada-Nya. Hal
ini diceritakan Allah dalam Al-Qur’an Surah Al-A’raf ayat 17, di dalamnya Iblis mengatakan:
ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ
مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ
ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
“Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka
dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak
akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.”
Natijah
dari kelalaian manusia akan menghanyutkan mereka kelembah kekufuran, sebagaimana
firman Allah swt dalam surah Ibrahim ayat 7:
وَإِذْ تَأَذَّنَ
رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي
لَشَدِيدٌ
“Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
No comments:
Post a Comment