Thursday, 29 June 2017

Syirik Kecil: Riya' (menunjuk-nunjuk)

Syirik Kecil: Riya' (menunjuk-nunjuk)

Dalam bahasa Arab, arriya’ (الرياء) berasal dari kata kerja raâ ( راءى) yang bermakna memperlihatkan. 
Bahawasanya riya' itu menuntut atau menghendaki kedudukan di dalam hati manusia dengan ibadah dan pekerjaan kebajikan, atau menghendaki oleh seseorang dengan ibadahnya akan munafaat seperti harta dan pujian. Ataupun boleh juga difahami bahawa riya’ merupakan memperlihatkan sekaligus memperbagus suatu amal ibadah dengan tujuan agar diperhatikan dan mendapat pujian dari orang lain. Riya’ termasuk karena meniatkan ibadah selain kepada Allah SWT. Dan bahawasanya riya'itu adalah kelakuan yang dicela yang haram dengan ijma' dan dinamakan dia syirik yang kecil.

Allah swt telah berfirman,

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّيْنَ * الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَا تِهِمْ سَاهُونَ* الَّذِيْنَ هُمْ يُرَآءُونَ
“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang solat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari solatnya. orang-orang yang riya'”. Al-Maun:4-6

Keadaan riya’ adalah, tiap-tiap amal ibadah yang dikerjakan bukan kerana Allah bahkan kerana sesuatu tujuan yang lain.

Dalam sebuah hadith Rasulullah saw bersabda

:عَنْ مَحْمُودِ بْنِ لَبِيدٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ قَالَ الرِّيَاءُ إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَقُولُ يَوْمَ تُجَازَى الْعِبَادُ بِأَعْمَالِهِمْ اذْهَبُوا إِلَى الَّذِينَ كُنْتُمْ تُرَاءُونَ بِأَعْمَالِكُمْ فِي الدُّنْيَا فَانْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ عِنْدَهُمْ جَزَاءً

Dari Mahmud bin Labid berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya yang paling aku takutkan dari kamu adalah syirik kecil." Mereka bertanya: Apa itu syirik kecil wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Riya`, Allah 'azza wajalla berfirman kepada mereka pada hari kiamat saat orang-orang diberi balasan atas amal-amal mereka: Temuilah orang-orang yang dulu kau perlihat-lihatkan didunia lalu lihatlah apakah kamu menemukan balasan disisi mereka(mintalah dari mereka balasan) ?" HR Ahmad

إِنَّ الله حَرَّمَ الجَنَّةَ عَلَى كُلِّ مُرَاءٍ
Bahawasanya Allah Ta’ala mengharamkan syurga atas tiap-tiap orang yang Riya’. HR Abu Na’im dan ad-Dailamai dari Abu Sa’id ra

Riya’ ada enam jenis:

1-      Riya’ dengan tubuh badan, seperti menzahirkan ia kurus dan pucat badanya supaya disangkakan dia orang yang kuat mengerjakan ibadah pada malam dan puasa pada siang hari.
2-      Riya’ dengan kelakuan, seperti menundukkan kepala dan memejamkan mata supaya disangkakan dia memikirkan kelakuan akhirat.
3-   Riya’ dengan pakaian, seperti ia memakai kain yang keras-keras dan bertampung-tampung supaya disangkakan dia daripada ahli tasawwuf(zuhud)
4-     Riya’ dengan perkataan, seperti riya’ orang yang berpidato dan memberi nasihat dengan al-Quran dan hadith, dan perkataan salaf serta sunyi hatinya daripada ikhlas dan benar. Dan seperti meggerak-gerakkan bibir dengan zikir di hadapan orang lain.
5-      Riya’ dengan pekerjaan, seperti memanjangkan rukuk dan sujud di hadapan orang lain.
6-      Riya’ dengan banyak murid dan banyak berjumpa dengan guru-guru.

Catitan:
Adapun menuntut pangkat/kedudukan pada hati manusia dengan pekerjaan yang bukan pekerjaan ibadah, maka ia tidak haram, seperti memakai pakain bagus-bagus. Dan dengan ilmu hisab, ilmu kedoktoran dan sebagainya bahkan ianya adalah harus selama tidak ada padanya penipuan dan takabur dan seumpamanya.

MEDIA Sosial yang banyak digunakan oleh netizen (warga internet) sekarang -Khususnya Facebook : selain memiliki sisi yang positif, juga memiliki sisi yang negatif. Salah satu "sisi negatifnya" ialah Facebook dan media sosial  (sosmed) yang lain, yang dengannya boleh menyuburkan sikap Riya' (menunjuk-menunjuk) dan Ujub (berbangga diri).

Ukuranya adalah dengan popularnya istilah dan perilaku Narsis & Selfie.
Narsis atau Narsisisme (dari bahasa Inggeris) atau narsisme (dari bahasa Belanda) adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan.Narsis Adalah Sifat seseorang yang suka membanggakan diri sendiri secara berlebihan atas apa yang dimilikinya baik itu karena dia memiliki fisikal yang tampan/cantik mahupun narsis kerana perilaku, perbuatan atau prestasi. kata narsis pertama kali diperkenalkan dari negara Yunani untuk seorang pemuda yang suka menyombongkan ketampananan, bahkan di negara itu ada sebuah taman yang diberi nama dengan Narcys. Rujuk: antarberita.blogspot.com/2013/05/pengertian-narsis-adalah.html

Selfie adalah jenis foto potret diri yang diambil oleh diri sendiri dengan menggunakan sebuah kamera, baik kamera digital atau kamera telepon.



No comments:

Post a Comment