Tuesday, 27 June 2017

Tanda-tanda berhasilnya amal ibadah selama bulan Ramadhan

Tanda-tanda berhasilnya amal ibadah selama bulan  Ramadhan

Kita berharap agar Allah swt menerima segala amalan baik kita seperti tercantum dalam doa berikut:

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
"Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".  Al Baqarah:127

Kita juga berharap agar dikelompokkan oleh Allah swt. dalam kalangan orang-orang yang bertakwa.

إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ

"Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertakwa.” Al Maidah:27

Tanda-tanda berhasilnya amal ibadah selama bulan  Ramadhan

Mengekali kebiasaan amalan baik di dalam bulan Ramadhan, pada bulan Syawwal dan bulan-bulan seterusnya adalah tanda berhasilnya amal ibadah selama Ramadhan. Allah Swt berfirman:

وَيَزِيدُ اللَّهُ الَّذِينَ اهْتَدَوْا هُدًى وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ مَرَدًّا

“Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapatkan petunjuk, dan amal-amal soleh yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik sesudahnya. Maryam:76.

Beberapa amalan positif didalam bulan Ramadhan yang perlu dikekalkan dan ditingkatkan kualiti dan kuantitinya adalah:

1-     Amalan solat, dalam hal ini adalah mengekali solat berjamaah lima waktu di masjid, mengekali solat malam (tahajjud) setiap hari, dan mengekali solat-solat sunnah lainnya.
2-    Amalan puasa , dalam hal ini adalah membiasakan berpuasa sunnah, seperti puasa Syawwal, puasa Arafah, puasa Asyura, puasa Isnin dan khamis, dan puasa-puasa sunnah lainnya.
3-      Amalan sedekah.
4-      Amalan tilawah al-Qur’an dan
5-      Amalan thalabul ilmi, gemar menghadiri majlis-majlis ilmu.

Terdapat keterangan dari ulama-ulama salaf yang mengatakan, “Balasan dari amalan kebaikan adalah amalan kebaikan selanjutnya. Barangsiapa melaksanakan satu kebaikan lalu dia melanjutkan dengan kebaikan selanjutnya, maka itu adalah tanda diterimanya amalan yang pertama. Begitu pula orang yang melaksanakan amalan kebaikan lalu dilanjutkan dengan melakukan amalan kecelaan, maka ini adalah tanda tertolaknya atau tidak diterimanya amalan kebaikan yang telah dilakukan. Karena Allah telah memberi taufiq dan menolong kita untuk melaksanakan puasa Ramadhan serta berjanji mengampuni dosa kita yang telah lalu,  maka hendaklah kita mensyukuri hal ini dengan melaksanakan puasa sunnah setelah Ramadhan. Sebagaimana para salaf dahulu, setelah malam harinya melaksanakan solat malam, di siang harinya mereka berpuasa sebagai rasa syukur pada Allah atas taufiq yang diberikan. Ibn Rajab, Latho’if Al Ma’arif

Sebagaimana firman Allah Swt berfirman:

وَالَّذِينَ اهْتَدَوْا زَادَهُمْ هُدًى وَآتَاهُمْ تَقْوَاهُمْ

“Dan orang-orang yang mendapat petunjuk,  Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan kepada mereka (balasan) ketakwaannya Muhammad:17

Perlu juga diberi perhatian dari sudut lain tanda-tanda diterima amal ibadah seseorang:

    1-      Amal tidak diterima kecuali jika sah.

Tanda diterimanya amal, adalah dikerjakan dengan cara yang sah, sah ada dua unsur, zahir dan batin.
Unsur zahir:  Mencangkupi syarat, rukun dan pelaksanannya berdasarkan sunnah Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam.
Unsur batin: niat yang ikhlas. Dua hal ini harus dipenuhi jika ingin amal ibadah diterima oleh Allah.
Misalnya: Seseorang berniat ikhlas melakukan solat, namun tidak berwudhu, tidak menghadap kiblat, tidak boleh membaca Al fatihah dengan betul, rukuk dan sujudnya tanpa to'maninah. tidak khusyu maka akan sukarlah amalan solatnya diterima.

2- Tidak kembali melakukan dosa

Jika seorang hamba benci kembali melakukan kemaksiatan dan dosa, ketahuilah bahwa itu tanda amalnya diterima. Kerana orang yang bertaubat dengan bersungguh –sungguh terdetik rasa penyesalan mendalam didalam hatinya, ia bertekad sekuat hati agar tidak kembali terjerumus kedalam  dosa dan maksiat.
وَاعْلَمُوا أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ اللَّهِ ۚ لَوْ يُطِيعُكُمْ فِي كَثِيرٍ مِنَ الْأَمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ
"Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu "cinta" kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus".A-Hujurat:7

3.      Bertambah ketaatan (lantaran bertambah keimanan)

Firman Allah swt,
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (kerananya)". al-Anfal:2

4  Hati yang bersih

Hati yang bersih adalah bekal terbaik ketika menghadap Allah swt, hati yang bersih pula sebagai kayu ukur diterima atau tidak amal kita.
Firman Allah:
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَّلَا بَنُوْنَ ۙ 88  اِلَّا مَنْ اَتَى اللّٰهَ بِقَلْبٍ سَلِيْمٍ ؕ  89

(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih, As Syuara: 88-89

Harta tidak dapat menjaga seseorang dari azab Allah, sekali pun ia menebusnya dengan emas sepenuh bumi atau dengan seluruh penghuni bumi.
Pada Hari Kiamat, tidak ada yang bermanfaat kecuali keimanan kepada Allah, ikhlas dan tunduk hanya kepada-Nya, bebas diri dari perilaku syirik dan para penganutnya.

5.      Selalu mengingati akhirat

Kehidupan akhirat adalah kehidupan yang kekal selamanya, tiada bertepi tiada berhujung, hanya Allah yang Maha tahu. Orang –orang yang diterima amal perbuatannya senantiasa mengaitkan segala kehidupan dunia dengan kesudahan akhirat, baik dan buruk pasti akan di pertanggung jawabkannya dihadapan Allah.

Firman Allah:
وَالآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى

"Padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal". Al A’laa: 17

وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْأُولَى

"Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan)". Ad Dhuha: 4

No comments:

Post a Comment