Mata
menangis akan tetapi hati bahagia
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ
قَالَ أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ أَنَّ عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ لَمْ أَعْقِلْ أَبَوَيَّ إِلَّا وَهُمَا يَدِينَانِ
الدِّينَ وَلَمْ يَمُرَّ عَلَيْنَا يَوْمٌ إِلَّا يَأْتِينَا فِيهِ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَرَفَيْ النَّهَارِ بُكْرَةً وَعَشِيَّةً ثُمَّ
بَدَا لِأَبِي بَكْرٍ فَابْتَنَى مَسْجِدًا بِفِنَاءِ دَارِهِ فَكَانَ يُصَلِّي فِيهِ
وَيَقْرَأُ الْقُرْآنَ فَيَقِفُ عَلَيْهِ نِسَاءُ الْمُشْرِكِينَ وَأَبْنَاؤُهُمْ يَعْجَبُونَ
مِنْهُ وَيَنْظُرُونَ إِلَيْهِ وَكَانَ أَبُو بَكْرٍ رَجُلًا بَكَّاءً لَا يَمْلِكُ
عَيْنَيْهِ إِذَا قَرَأَ الْقُرْآنَ فَأَفْزَعَ ذَلِكَ أَشْرَافَ قُرَيْشٍ مِنْ الْمُشْرِكِينَ
Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair berkata, telah menceritakan kepada
kami Al Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab berkata, telah mengabarkan kepadaku
'Urwah bin Az Zubair bahwa 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
berkata, "Aku belum mengerti kedua orang tuaku kecuali saat keduanya telah
memeluk agama ini. Dan tidak berlalu suatu haripun dalam kehidupan kami kecuali
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang menemui kami di penghujung hari,
baik pada saat paginya mahupun petang. Aku ingat saat nampak keIslaman Abu
Bakar, ketika dia di masjid dan solat di sana dengan membaca Al Qur'an. Maka
wanita-wanita dan anak-anak Musyrik memperhatikan dia dengan penuh kehairanan.
Sementara Abu Bakar adalah seseorang yang sangat mudah menangis, yang tidak
boleh menguasai air matanya apabila dia membaca Al Qur'an. Dan kejadian itu
telah menggemparkankan para pembesar Musyrikin Quraisy." HR Bukhari
Para
sahabat adalah merupakan tokoh-tokoh yang tidak ada tandingannya setelah
Rasulullah saw dalam menempatkan hatinya tunduk dan terpana dan tak berdaya di
hadapan kalimah Illahi. Inilah sebahagian kisah mereka yang menggambarkan
kehalusan jiwanya dikala mereka berinteraksi dengan ayat-ayat Allah.
Menangis
adalah satu kurnia dari kurniaan Allah swt kepada manusia. Menangis bukan hanya
kerana kehilangan orang yang dicintai, atau kerana kehilangan barang yang
sangat disayangi ataupun kerana sakit, akan tetapi menangis yang agung adalah
kerana hati yang penuh takut dan harap kepada Zat yang menciptakan kita. Takut
akan siksanya dan bimbang jika tidak mendapat rahmatNya. Bergetarnya Qalbu dan
badan manakala diperdengarkan ayat-ayat Nya.
Allah
swt menyebutkan salah satu ciri orang yang beriman adalah orang yang hatinya
peka dan cepat tersentuh terhadap Al-Quran. Tersentuh dan bergetar hatinya
ketika disebut nama Allah. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّمَا
الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ
عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَاناً وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Sesungguhnya
orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah
gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya,
bertambahlah iman mereka karenanya dan hanya kepada Rabb mereka, mereka
bertawakkal.” Al-Anfal:
"Mata
menangis akan tetapi hati bahagia".
Mana
mungkin tidak bahagia? Sedangkan airmata yang mengalir itu kerana takut kepada
Allah serta mengharapkan keredaan dan keampunan dari-Nya. Nabi saw bersabda,
حَدَّثَنَا
هَنَّادٌ حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ
الْمَسْعُودِيِّ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ عِيسَى بْنِ طَلْحَةَ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَا يَلِجُ النَّارَ رَجُلٌ بَكَى مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ حَتَّى يَعُودَ اللَّبَنُ
فِي الضَّرْعِ وَلَا يَجْتَمِعُ غُبَارٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَدُخَانُ جَهَنَّمَ قَالَ
أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَمُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ هُوَ
مَوْلَى أَبِي طَلْحَةَ مَدَنِيٌّ
Telah
menceritakan kepada kami Hannad berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnul
Mubarak dari 'Abdurrahman bin Abdullah Al Mas'udi dari Muhammad bin
'Abdurrahman dari Isa bin Thalhah dari Abu Hurairah ia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan masuk
ke dalam neraka seorang laki-laki yang menangis kerana takut kepada Allah
hingga susu kembali ke dalam kantungnya. Dan tidak akan berkumpul menjadi satu
debu di jalan Allah dengan asap api neraka." Abu Isa berkata, "Hadits
ini derajatnya hasan shahih, dan Muhammad bin 'Abdurrahman adalah mantan budak
(yang telah dimerdekakan oleh) Abu Thalhah, yang berasal dari madinah." HR
Tirmizi, Sahih.
حَدَّثَنِي
زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى جَمِيعًا عَنْ يَحْيَى الْقَطَّانِ
قَالَ زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ أَخْبَرَنِي
خُبَيْبُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ حَفْصِ بْنِ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ
فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ
بِعِبَادَةِ اللَّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا
فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ
ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ
فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ يَمِينُهُ مَا تُنْفِقُ شِمَالُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ
اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ و حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى قَالَ قَرَأْتُ
عَلَى مَالِكٍ عَنْ خُبَيْبِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ حَفْصِ بْنِ عَاصِمٍ عَنْ
أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَوْ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِ حَدِيثِ عُبَيْدِ اللَّهِ وَقَالَ
وَرَجُلٌ مُعَلَّقٌ بِالْمَسْجِدِ إِذَا خَرَجَ مِنْهُ حَتَّى يَعُودَ إِلَيْهِ
Telah
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna semuanya
dari Yahya Al Qaththan - Zuhair berkata- Telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Sa'id dari Ubaidullah telah mengabarkan kepadaku Khubaib bin Abdurrahman
dari Hafsh bin Ashim dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau bersabda: "Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah,
pada hari dimana tidak ada naungan selain naungan-Nya. Yaitu; Seorang imam yang
adil, pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah, seorang laki-laki yang
hatinya selalu terpaut dengan masjid, dua orang yang saling mencintai karena
Allah yang mereka berkumpul karena-Nya dan juga berpisah karena-Nya, seorang
laki-laki yang dirayu oleh wanita bangsawan lagi cantik untuk berbuat mesum
lalu ia menolak seraya berkata, 'Aku takut kepada Allah.' Dan seorang yang
bersedekah dengan diam-diam, sehingga tangan kanannya tidak mengetahui apa yang
disedekahkan oleh tangan kirinya. Dan yang terakhir adalah seorang yang menetes
air matanya saat berdzikir, mengingat dan menyebut nama Allah dalam
kesunyian." Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata,
saya telah membacakan kepada Malik dari Khubaib bin Abdurrahman dari Hafsh bin
Ashim dari Abu Sa'id Al Khudri atau dari Abu Hurairah bahwa ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; yakni serupa dengan hadits
Ubaidullah, dan ia juga mengatakan; "Dan seorang laki-laki yang hatinya
selalu terpaut dengan masjid, bila ia keluar darinya hingga ia kembali."
HR Muslim
Awaslah
jika kita termasuk orang yang tidak mampu menitiskan air mata. Bukan saja mata
kita kering kerana tidak ada air yang membasuhnya secara fitrah, akan tetapi
kerana kekeringan jiwa.
No comments:
Post a Comment